Permintaan emping dan mete, yang merupakan satu diantara komoditi yang selalu mewarnai sajian masyarakat saat Idul Fitri itu, sepekan Ramadhan ini di sejumlah pasar tradisional meningkat. Namun demikian harg jualnya tetap terkendali.
“Sekarang ini untuk emping dan mete harga jualnya Rp 44.000/kg termurah. Termahal Rp 46.000/kg. Nanti mendekati Idul Fitri bisa dipastikan naik. Tapi tidak banyak. Harganya masih terkontrol, ini dikarenakan stok aman,” kata Khosim.
Khosim yang berjualan berbagai kerupuk, kacang, emping, serta mete di Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo merasa beruntung lantaran komoditi makanan yang dijualnya tergolong aman untuk urusan stok.
“Stok untuk jenis, kacang, mete, emping atau kerupuk itu selalu berlebih. Oleh karena itu, pemasok juga tidak bisa memainkan harga jual seenak mereka. Justru kami yang menentukan harga jual. Ini bagus,” tukas Khosim pemilik kios Khosim.
Kalaupun terjadi peningkatan penjualan, lanjut Khosim, dapat dipastikan tidak sampai menghabiskan stok persediaan yang sebelumnya memang sudah ada.
Belum lagi kebiasaan masyarakat yang lebih memilih membeli diawal Ramadhan, menjadikan harga jual tidak mungkin dimainkan sesuka hati pemasok maupun penjualnya.
“Kalau diawal kita sudah menjual dengan harga tinggi, dapat dipastikan penjualan menurun. Kalau seperti itu, kita sendiri yang bakal rugi. Oleh karena itu kita berupaya menjual dengan harga stabil, supaya sampai mendekati Idul Fitri nanti harga masih terjangkau,” kata Khosim.
Sementara itu menurut Tin pemilik UD Sejahtera di Pasar Genteng, Surabaya yang juga menjual berbagai kerupuk, emping dan mete, memastikan bahwa kenaikan harga jual produknya memang terjadi tetapi tidak tinggi.
“Naik pasti, tapi tidak tinggi. Stoknya banyak. Pemasok tidak bisa memainkan harga. Meskipun permintaan tinggi harga masih tetap bisa dikontrol,” tegas Tin pada suarasurabaya.net, Rabu (24/6/2015).(tok/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
