Sabtu, 23 November 2024

Pilkada Serentak, Jalur Independen Miskin Peminat

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Jalur perseorangan atau independen dalam Pilkada serentak ternyata tak begitu diminati. Dari 19 kabupaten/kota di Jawa Timur yang akan menggelar pilkada pada Desember 2015 mendatang, ternyata hanya ada sembilan pasangan calon yang telah mendaftar dan dinyatakan lolos verifikasi.

“Syaratnya memang berat dan hanya sembilan pasangan saja yang mendaftar dan dinyatakan lolos,” kata Choirul Anam, Komisioner KPU Jawa Timur, Senin (22/6/2015).

Sembilan pasang tersebut, dua di antaranya akan ikut pilkada Lamongan; kemudian masing-masing satu pasang untuk Kabupaten Ngawi, Tuban, Mojokerto, Ponorogo, dan Malang. Selain itu juga masing-masing satu untuk Kota Blitar, dan Kota Pasuruan.

Menurut Anam, setelah dinyatakan lolos verifikasi berkas, sembilan pasang calon ini lantas akan mengikuti tahapan verifikasi faktual yang akan digelar pada 23 Juni sampai 6 Juli 2015.

“Hasil verifikasi faktual tahap 1 maksimal tanggal 19 Juli 2015. Kalau masih belum memenuhi persyaratan akan ada masa perbaikan 4-7 Agustus. Pengumuman lolos atau tidak dijadwal 21 Agustus mendatang,” kata mantan komisioner KPU Kota Surabaya ini.

Terpisah, Agus Mahfud, pengamat politik dari Bangun Indonesia, menilai bakal calon kepala daerah sudah tidak percaya diri menggunakan jalur perseorangan pada Pilkada serentak kali ini. Alasannya, dari perspektif politik seandainya menang maka dia akan diganggu oleh parlemen dengan berbagai hak yang bisa diajukan.

Dari perspektif materi yang dikeluarkan tentu lebih banyak jalur independen, sebab meski dia tokoh masyarakat tapi masyarakat kita masih banyak dihubungkan dengan materi. “Penggalangan dukungan KTP itu saya kira tidak ada yang gratis,” kata mantan komisioner KPU Jawa Timur ini.

Ia juga tidak menampik kalau jalur independen bisa saja digunakan sebagai sarana permainan calon incumbent untuk memuluskan langkahnya terpilih lagi sebagai kepala daerah. “Calon kepala daerah incumbent yang berhasil, biasanya menggunakan jalur independen sebagai bagian dari permainan pilkada. Sebaliknya kalau incumbent dinilai gagal, justru jalur independen bisa jadi pesaing kuat,” kata dia. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs