Sabtu, 23 November 2024

Ada Yang Ingin Sabotase Perjalanan Kereta di Purwokerto

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
Ilustrasi

PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, menengarai ada aksi sabotase terhadap perjalanan KA di lintas selatan Sabtu (20/6/2015).

“Tindakan sabotase itu terjadi di Km 395+1/2 petak jalan antara Stasiun Sikampuh dan Stasiun Maos, masuk wilayah Dusun Rawaeng, Desa Doplang, Kecamatan Adipala, Cilacap,” kata Surono Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daop 5 Purwokerto , Sabtu (20/6/2015).

Seperti dilansir dari Antara, sabotase itu pertama kali diketahui Juru Pemeriksa Jalur (JPJ) Adi Wahyu Pamungkas (32) yang sedang bertugas memeriksa jalur rel antara Stasiun Sikampuh dan Stasiun Maos.

Adi memeriksa rel dengan berjalan kaki itu berangkat dari Stasiun Sikampuh pukul 08.06 WIB.

Sekitar pukul 08.20 WIB, dia tiba di jembatan nomor BH 1556 dan di tempat itu, dia menemukan sebongkah batu besar berukuran 45×30 centimeter yang dipasang orang untuk mengganjal rel di atas jembatan KA itu.

Batu ini dipasang pada celah antara rel KA dan rel pengaman di jembatan, padahal pada pukul 09.30 WIB, dari arah Maos akan melintas KA angkutan semen Holcim tujuan Stasiun Lempuyangan dan sekitar 30 menit kemudian akan ada KA Lodaya jurusan Solo-Bandung yang datang dari arah timur.

Adi segera melaporkan temuannya kepada Petugas Pemimpin Perjalanan KA (PPKA) Stasiun Sikampuh Arif Susilo dengan menggunakan telepon seluler yang diteruskan ke Unit Pengamanan Daop 5 Purwokerto.

Surono mengatakan, petugas Unit Pengamanan Daop 5 Purwokerto pun segera mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan sehingga batu itu tidak sampai terlindas KA yang melintas.

“Kami yakin pelakunya adalah orang dewasa, karena melihat batunya cukup besar dan berat, juga dipasang di tengah jembatan. Ini jelas sabotase,” katanya.

Menurut dia, aksi pengganjalan batu pada rel KA ini diperkirakan dilakukan pelakunya antara pukul 07.45-08.10 WIB karena sebelumnya, yakni pada pukul 07.35 WIB jalur itu dilewati KA barang tanpa muatan yang datang dari arah timur dan tidak ada laporan dari masinis.

Pada batu itu tidak ditemukan tanda-tanda bekas terlindas roda KA. “Kemungkinan pengganjalan dilakukan setelah melintasnya KA barang nomor 2751 dari arah timur,” katanya.

Surono segera melaporkannya ke Kepolisian Sektor Adipala berikut barang bukti batu seberat 40 kilogram guna pengusutan dan penanganan lebih lanjut.

Ia mengharapkan polisi menangani serius kasus pengganjalan rel kereta itu.

“Kami menganggap serius kejadian ini, karena sangat mengancam keselamatan perjalanan kereta api dan penumpang,” kata Surono.

Menurut dia, batu sebesar itu dapat menyebabkan roda KA meloncat dari relnya dan anjlok.

“Apalagi lokasi pengganjalan batu tersebut berada di tengah jembatan, sehingga jika sampai terlindas KA yang sedang melintas dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan kecelakaan. Bahkan, KA bisa terguling di jembatan,” ujarnya. (ant/wak)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs