Endang (49), warga Pemangku Utama II Pekon Puralaksana Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat, korban yang penisnya dipotong istri keduanya telah dirujuk untuk dirawat di Rumah Sakit Handayani Kotabumi Lampung Utara.
Informasi dari pihak RS Handayani di Kotabumi, Rabu (17/6/2015), menyebutkan korban yang dipotong alat kelaminnya oleh istrinya sendiri pada Selasa (16/6/2015) dirujuk keluarganya ke RS Handayani Kotabumi.
Endang tiba di RS Handayani sekitar pukul 05.00 WIB dan telah mendapatkan perawatan medis dari pihak rumah sakit.
Korban hingga saat ini masih terbaring lemah di ruang Dahlia 8 RS tersebut.
Menurut Budiman (42), adik ipar korban, ketika ditemui di rumah sakit, keluarga besarnya tidak mengetahui secara pasti motif Endah (istri kedua korban) memotong penis suaminya itu.
“Informasinya, kejadian itu pada Senin (15/6) sekitar pukul 03.00 WIB, karena warga mendengar suara teriakan meminta tolong dari kakak saya itu,” ujarnya.
Setelah mendengar suara teriakan tersebut, warga pun bergegas mendatangi sumber suara dari kediaman korban.
“Saat itu, warga sempat melihat istri kakak saya itu (Endah) keluar dari kamar. Warga melihat darah berceceran di kamar dan terdapat senjata tajam berupa golok berada di lantai yang telah berlumuran darah. Lalu warga mengantarkan korban menuju Puskesmas,” kata Budiman.
Menurut dia, dalam hubungan keluarga selama ini tidak terdapat hal-hal yang menunjukkan keretakan rumah tangga korban dengan istrinya.
“Hingga saat ini istri kedua kakak saya itu tidak diketahui keberadaannya dan masih dicari oleh polisi. Kakak saya belum mau berbicara dan kondisinya pun masih belum membaik, serta saran dari dokter agar kakak tidak diganggu dahulu saat ini,” ujarnya.
Pihak keluarga akan menyerahkan perkara tersebut kepada pihak yang berwajib.
“Semua kami serahkan dengan pihak yang berwajib, dan langkah kami sekarang berharap kesembuhannya dulu,” katanya.
Menurut korban Endang (49) saat kejadian itu, dia sedang tertidur lelap. Namun mendadak dia terbangun akibat rasa sakit yang luar biasa terasa di pangkal pahanya.
Belum sempat menyadari penisnya sudah terpotong, Endah (istri kedua korban) sudah menyerangnya membabi-buta. Amukan Endah baru berhenti setelah warga yang mendengar suara gaduh karena meminta tolong, berdatangan untuk melerai.
Endang dilarikan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Fajar Bulan. Namun, kesempatan itu digunakan Endah untuk kabur.
Selain kehilangan penisnya, Endang juga mengalami sejumlah luka bacok di wajah, kepala, dan jarinya.
Kepala UPT Puskesmas Fajar Bulan, M. Aminuddin mengungkapkan korban datang ke puskesmas serta langsung masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan penanganan tim medis secara intensif.
“Dia sempat kami berikan penanganan medis. Namun, potongan alat kelamin korban tidak ditemukan. Petugas medis kami berupaya menghentikan darah yang terus keluar serta menangani luka-luka yang ada di wajah dan jarinya,” kata Aminuddin.
Dia menjelaskan, kondisi fisik korban terbilang bagus. Korban tetap sadarkan diri, meskipun alat kelamin terpotong hingga pangkal. Luka-luka yang dialami korban juga telah mendapatkan penanganan medis, yakni luka di dekat kening kiri sepanjang 3 cm, bagian kepala kiri 1,5 cm, dan jari manis tangan kiri luka robek sepanjang 2 cm.
Belum diperoleh keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat atas kasus istri kedua potong alat kelamin suaminya itu.(ant/iss/ipg)