Sabtu, 23 November 2024

Jelang Puasa Dinsosnaker Sidoarjo Operasi Penertiban Badut dan Anjal

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Runti (55 tahun) badut di Sukodono, Sidoarjo. Foto: Eddy Prastyo suarasurabaya.net

Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sidoarjo menilai, badut-badut seperti Kakek Suwadi berpotensi mengganggu ketertiban lalu lintas di Sidoarjo. Sebab itu, Dinsosnaker segera melakukan operasi untuk menertibkan mereka.

Husni Tamrin Kepala Dinsosnakertrans Sidoarjo mengatakan bahwa pihaknya akan mulai beroperasi melakukan penertiban ini secepatnya. Tidak hanya badut, Husni mengatakan juga akan menertibkan anak jalanan.

“Kalau bisa, sebelum puasa (Ramadhan, Red), kami sudah mengajak semua badut dan anjal yang masih ada di jalan ke Liponsos, untuk kami amankan,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (16/6/2015).

Para badut ini mengganggu pengguna jalan karena mereka ini biasanya berjalan di jalan umum. “Seperti pak Suwadi kemarin, ketika saya datangi, dia berjalan di sisi sebelah kanan, berlawanan arus,” katanya.

Ini, kata Husni, berbahaya. “Sebab, selain mengganggu pengguna jalan, juga akan mencelakakan dirinya sendiri,” katanya.

Mengenai target penertiban sebelum momen puasa Ramadhan, kata Husni, karena dikhawatirkan badut-badut akan lebih banyak bermunculan pada saat Ramadhan.

“Di bulan Ramadhan orang cenderung lebih banyak bersedekah, nah jangan sampai mereka (badut, Red) memanfaatkan momen ini. Kita tahu, kemarin, mereka ini berpura-pura dan memanfaatkan belas kasihan orang lain,” katanya.

Husni khawatir, beberapa dari mereka ini hanyalah orang-orang yang dieksploitasi oleh kepentingan segelintir orang yang mengorganisasi.

“Ada yang memang mengorganisir anak-anak jalan. Ada bosnya. Karena kami pernah temui yang seperti ini, tapi kami belum bisa menangkapnya, masih kucing-kucingan,” ujarnya.

Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIB, seorang perempuan lanjut usia yang mengenakan pakaian badut berwarna cokelat telah diamankan oleh Dinsosnakertrans Sidoarjo.

“Kami sudah amankan di Liponsos Sidoarjo. Tadi pagi kami datangi dia di depan Puskesmas Sukodono,” ujar Husni.

Perempuan ini diketahui bernama Runti (55 tahun) dan mengaku tinggal di Prambon, Sidoarjo. Namun, ketika ditanya kartu identitasnya Runti tidak membawa.

Petugas Liponsos Sidoarjo mengaku kesulitan untuk menelusuri rumah Runti. Sebab, ketika ditanya alamat terang tempat tinggalnya, Runti mengaku tidak hafal nama desa dan nomor RT atau RW-nya.

Mengenai hal ini, Husni mengatakan Dinsosnakertrans sebenarnya berfungsi merehabilitasi. Mereka, termasuk badut yang diajak ke Liponsos akan dikembalikan kepada keluarga mereka.

“Kalau memang tidak ada keluarga, atau keluarga sudah tidak mampu merawat, ya terpaksa kami rawat di sini. Kami golongkan sebagai kategori orang tua telantar yang tidak punya sanak famili dan tempat tinggal,” katanya. (den/ipg)

Teks Foto:
– Runti (55 tahun) badut di Sukodono, Sidoarjo.
Foto: Eddy Prastyo suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs