Sabtu, 23 November 2024

Suaedi, Kakek Sebatang Kara yang Stroke Tapi Tetap Menjadi Badut

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Suaedi, badut jalanan di Sidoarjo, Minggu (14/6/2015). Foto: Eddy suarasurabaya.net

Lengan kanannya bergetar, kaki sebelah kanannya terseok saat pria ini berjalan menyeberangi pintu tol Sidoarjo menuju trotoar Lippo Mall, Minggu (14/6/2015).

Pria ini mengenakan kostum merah yang mencolok, sementara tangan kirinya merangkul topeng berwarna kuning yang tampak usang.

Namanya Suaedi. Dari raut wajahnya, usianya sekitar 60 tahun. Dia berjalan tertatih di depan Lippo Mall Sidoarjo mengenakan kostum merah dan merangkul topeng tokoh kartun Winnie the Pooh di tangan kiri.

Di dalam topengnya terdapat beberapa lembar uang seribu. Entah sudah berjalan dari mana, pria ini hanya mengacungkan telunjuknya ke arah Jalan Cemeng Kalang, Sidoarjo.

“Saya tidak apa-apa, saya mau ke sana,” ujarnya kepada suarasurabaya.net Minggu pagi.

Setiap pagi, Suaedi menumpang angkot dari rumahnya di Driyorejo menuju ke tengah Kota Sidoarjo untuk mencari nafkah dengan kostum Winnie the Pooh-nya itu.

Hidup sebatang kara, pria ini bersikeras menghidupi dirinya sendiri dan tidak bergantung pada belas kasih orang lain.

Kadang, sebagaimana yang ia katakan, bila penghasilannya selama sehari tidak cukup untuk biaya pulang, dia tidur di mana pun dia merasa lelah.

Wajar bila pria ini seharusnya tidak mampu berjalan terlalu jauh. Tangan kanannya yang bergetar dan kaki kanannya yang terseok saat berjalan adalah akibat penyakit stroke yang dia derita dua tahun belakangan.

Akibat penyakit itu pula, saat berbicara beberapa pelafan kata sudah tidak lagi terdengar jelas.

Entah bagaimana keadaan Suaedi, kini. Dia hanya terus berjalan ke Jalan Cemeng Kalang. Meneruskan pekerjaannya menghibur anak-anak dengan topeng Winnie the Pooh yang tampak usang. (iss/dwi)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs