Hasil Otopsi Jenazah Angeline, Ada Bekas Jeratan Tali dan Benturan

Pihak medis yang melakukan otopsi pada jenazah Angeline menemukan bekas jeratan tali di leher dan bekas benturan benda tumpul di kepala serta mukanya.

Aris Merdeka Sirait Ketua Komnas Perlindungan Anak pada Radio Suara Surabaya mengatakan, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan, juga ditemukan Angeline dibalut dengan kain sprei yang biasa digunakannya tidur bersama keluarganya.

“Dari awal kita memberikan bukti petunjuk dan melakukan investigasi seminggu setelah Angeline menghilang,” kata dia.

Kemudian kita mencari petunjuk lain yakni hasil wawancara dengan wali kelas, guru, tetangga dan teman Angeline. Mereka mengatakan Angeline sering terlambat datang ke sekolah karena harus memberikan makan ratusan ternak yang ada di rumahnya.

“Kadang guru-gurunya harus memandikan Angeline di sekolah karena dia dalam kondisi bau dan juga memberi makan Angeline,” ujar dia.

Setelah itu, lanjut dia, dibuktikan dengan hasil investigasi dengan tetangga untuk diserahkan pada kepolisian yakni berupa bau amis yang ada di sekitar rumahnya.” Namun kita sempat terkendala karena anjing pelacak tidak bisa mengendus bau amis karena bau banyak bau tidak sedap yang cukup bervariasi,” ungkap dia.

Akibat banyaknya bukti yang mengarah kecurigaan ke rumah Angeline akhirnya KPAI minta kepolisian untuk memeriksa berulang kali. Hingga akhirnya polisi berhasil menemukan jasad Angeline.

“Sekarang ini kita masih akan meminta otopsi yang lebih lengkap lagi apakah ada kekerasan seksual untuk mengungkap apa latar belakang Angeline meninggal,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Angeline, anak perempuan berusia delapan tahun yang hilang sejak Sabtu (16/5/2015), ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015). Angelina sempat diinformasikan sebagai Anak Hilang oleh pihak keluarga. (dwi/rst)