Sabtu, 23 November 2024

Bernostalgia Dengan Engkle di Surabaya Urban Culture

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Seorang bocah memainkan engkle di Surabaya Urban Culture. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Dari berbagai dolanan jadul yang dimainkan di Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2015, Engkle adalah salah satu permainan yang paling diminati pengunjung.

Pantauan suarasurabaya.net, permainan yang mulai populer sejak era penjajahan ini ternyata tak hanya diminati anak-anak, melainkan juga dimainkan oleh pengujung dewasa hingga tua.

Beberapa di antara mereka bahkan terlihat adu engkle bersama anak, mantu dan cucu mereka. “Ayo nenek curang, kalau injak garis harusnya mati, ganti aku sekarang nek,” ujar Novita, 11 tahun, bocah asal Wonocolo, saat bermain engkle bersama nenek dan ibunya di area SUFC 2015, Minggu (7/6/2015).

Wulansari, 51 tahun yang merupakan nenek dari Novita menjelaskan jika engkle dulunya merupakan permainan yang paling digemari ketika masih bersekolah di kampungnya yang ada di Singosari, Malang.

Sayangnya, kata dia, permainan ini kini mulai jarang dimainkan oleh anak-anak, sehingga pada acara SUCF kali ini, dirinya sengaja memboyong anak, mantu serta cucunya untuk ikut bernostalgia dan mengenalkan permainan jadul yang dulu menjadi permainan andalan orang tua mereka.

Sekadar diketahui, SUCF sendiri digelar dengan menutup jalan Tunjungan, Surabaya dan dimulai sejak pukul 15.00 hingga 23.00 WIB, Minggu (7/6/2015).

Dengan tema dolanan jadoel, SUCF kali ini menampilkan sedikitnya sembilan permainan tradisional yang bisa dimainkan oleh para pengunjung. Selain permainan, aneka kuliner jadul juga disuguhkan yang juga siap disantap oleh para pengunjung. Di akhir acara, pengunjung akan dihibur dengan penampilan Kartolo. (fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs