Pencarian Joko Suwarno (33 tahun), pria yang diduga bunuh diri dengan cara lompat ke Kali Jagir dihentikan pukul 21.00 WIB. Pencarian akan dilanjutkan Jumat (5/6/2015) pagi pukul 07.00 WIB dengan melibatkan tim Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Marinir.
Johan Rescuer Basarnas Surabaya mengatakan, hingga pukul 21.00 WIB tim gabungan telah menyisir Kali Jagir hingga ke Jembatan Panjang Jiwo. “Belum ada hasil,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Kamis malam.
Pencarian Jumat pagi, kata Johan, akan melibatkan tim dari Taifib Marinir. “Nanti anggota kami kita rolling, selain itu mungkin juga ada tim dari Satlak PB Pemkot Surabaya, dan kami juga meminta bantuan dari Taifib Marinir,” katanya.
Rencananya, tim pencari akan menyisir lebih jauh lagi. Selain itu, pencarian yang tadinya hanya dilakukan dengan perahu karet, besok akan ada tim yang melakukan penyelaman di Kali Jagir.
“Tapi kita lihat besok sampai sejauh mana. Karena kendalanya, titik pandang di dalam situ (Kali Jagir) nol. Kami juga memikirkan keselamatan tim,” ujarnya.
Apabila pencarian besok tetap tidak membuahkan hasil, tim terpaksa menunggu hingga ada tanda-tanda mengapung. “Kalau memang seperti itu, kami akan menempatkan tim sampai ke Wonorejo,” katanya.
Joko Suwarno dikenal sebagai seorang pendiam di keluarganya maupun tetangga rumahnya di Jalan Pulosari, Pakis. Para tetangga mengaku seminggu terakhir ini jarang melihat pria yang biasa dipanggil “Lelung” itu.
Kamis pagi sebelum kejadian, sekitar pukul 08.30 WIB, Joko berangkat ke tempat kerjanya di proyek pembangunan. Roni, kakak iparnya sekaligus mandor di tempat Joko bekerja sempat menitipinya uang untuk pekerja lainnya.
Namun, keluarga Joko, termasuk Roni tidak tahu setelah itu Joko ke mana. Hingga pukul 14.30 WIB, beberapa orang warga di Kali Jagir mengetahui Roni lompat ke sungai meninggalkan jaket, dompet, dan motornya terparkir dengan kunci motor belum dicabut. (den/dop)