Prof Nasih Rektor Terpilih Universitas Airlangga 2015 berjanji akan melanjutkan program-program yang sudah dicanangkan rektor sebelumnya, terutama Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2015 yang telah dibuat.
“Ke depan, kita akan menjadikan Unair berperingkat kurang dari 500 dunia sesuai pesan Menristekdikti. Untuk itu, kita akan lakukan percepatan dengan meningkatkan publikasi internasional. Selain itu, kita akan mendorong kemandirian dengan University Holding,” katanya seperti dilansir Antara, Jumat (29/5/2015).
Sementara itu, menanggapi proses aklamasi yang dilakukan MWA untuk memilih dirinya, Prof Nasih yang kini menjabat Wakil Rektor II Unair itu menilai ujung demokrasi adalah muswarah, apalagi tidak ada aturan harus voting.
“Dampak sosial kalau voting itu bisa munculkan pernyataan, kenapa kok ini yang dipilih, sehingga timbul kasak-kusuk di kalangan kandidat. Jadi, pemilihan secara aklamasi bisa menghindari dampak psikologis yang tidak perlu pascapemilihan,” ujarnya.
Tentang usulan MWA untuk memosisikan calon rektor yang tidak terpilih sebagai warek, ia mengaku dirinya juga mengalami hal itu pada lima tahun lalu ketika Prof Fasih sebagai rektor.
“Saya yang saat itu juga kandidat akhirnya sebagai warek. Karena saya bidang ekonomi dan keuangan, akhirnya menjadi warek II, lalu Prof Syahrani yang juga carek lain pun menjadi warek I. Nantilah, soal dua kandidat itu kita bicarakan,” ujarnya.
Bahkan, Nasih mengusulkan perlunya tambahan satu warek, sehingga kelak ada empat warek. Warek keempat akan ditugasi mengurusi masalah penelitian supaya lebih banyak dan terarah, sekaligus menangani publikasi ilmiah.
“Selama ini, penelitian ditangani warek I yang juga mengurusi akademik, lalu warek II bidang keuangan, dan warek III menyangkut soal kemahasiswaan dan alumni, padahal penelitian itu penting dan publikasi juga terabaikan,” pungkasnya. (dop/tok)