Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) menduga ada motif tertentu dibalik beredarnya isu beras plastik, sehingga tujuannya tidak untuk meraup keuntungan.
Secara logika, kata Amran, plastik itu harganya lebih mahal dari beras, sehingga kalau akan menjual untuk mendapatkan keuntungan, lebih baik langsung menjual plastiknya saja, dan tidak perlu dicampur beras.
“Harga plastik jauh lebih tinggi dari pada harga beras. Harga plastik kurang lebih Rp 12.000 per kilo, sedangkan harga beras antara Rp 7.000 – Rp 8.000 per kilo. Ini tidak mungkin untuk dikomersilkan,” tegas Amran.
Sebelumnya, Roy Alexander Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan, uji Badan POM terhadap beras yang diduga berbahan plastik, hasilnya negatif.
Masyarakat tidak perlu cemas dengan berita dan isu beras plastik, yang sempat beredar di masyarakat.
Roy mengatakan, untuk menangani isu beras plastik, BPOM telah berkoordinasi dengan Polri, Kementerian Perdagangan dan Kementrian Pertanian untuk melakukan penelitian secara ilmiah.
Hasilnya negatif, tidak ditemukan kandungan bahan plastik, dalam beras, sama dengan penelitian pusat Laboratorium Forensik Polri, Disperindag, dan Dinas Pertanian.
“Yang berbeda hanya dengan hasil penelitian Sucofindo, namun setelah diteliti ulang hasilnya sama,” kata Roy, di kantornya, Rabu (27/5/2015).(faz/ipg)