Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur berharap Pemerintah Pusat bisa mengatur persebaran tenaga medis khususnya di daerah pedesaan.
“Jadi musti ditata dengan inpres seperti jaman orde baru supaya dokter dan tenaga kesehatan tidak numpuk di kota besar,” kata Gus Ipul, Rabu (27/5/2015).
Menurut dia, persebaran tenaga medis di Jawa Timur saat ini memang tidak merata dan hanya menumpuk di Surabaya. Dia mencontohkan, jumlah tenaga medis di Jawa Timur 22 persennya saat ini berada di Surabaya, sedangkan di daerah lainnya jumlah tenaga medis jauh di bawah ideal.
Di Kota Malang misalnya, jumlah tenaga medis hanya 8 persen dari total tenaga medis di Jawa Timur, begitu juga di Jember yang hanya 4 persen, serta Kota Kediri 4 persen, dan Jombang hanya 3 persen.
Padahal, jumlah institusi pendidikan kesehatan di Jawa Timur, saat ini jumlahnya cukup besar. Fakultas Kesehatan misalnya, saat ini mencapai 10 institusi, Akbid D3 sejumlah 83 institusi, lantas Akbid D4 12 institusi, S1 kebidananan dua intitusi, Akper sebanyak 55 institusi dan S1 keperawatan mencapai 46 institusi.
Sayangnya, jumlah institusi pendidikan kesehatan di Jawa Timur yang cukup banyak ini belum dibarengi dengan persebaran lulusannya yang merata. (fik/ipg)