Menjelang Ramadhan,harga berbagai komoditi pangan di Kabupaten Lumajang masih relatif stabil. Meski ada kenaikan harga di beberapa komoditi tertentu di pasaran namun ada juga yang harganya mulai menurun karena stok melimpah.
Drs Agus Eko Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Selasa (26/5/2015) mengatakan, dari pemantauan yang dilakukannya rutin setiap hari di berbagai pasar di wilayah Kabupaten Lumajang tidak ditemukan terjadinya lonjakan harga komoditi yang tajam di pasaran.
“Hingga hari ini, harga berbagai komoditi pangan di pasaran masih relatif stabil. Contohnya, untuk harga beras masih tetap terkendali. Untuk jenis Bengawan Rp9.200 perkilogram, beras mentik Rp8.757 perkilogram dan jenis IR 64 Rp8.500 perkilogramnya,” katanya.
Stabilnya harga beras ini, menurut Agus Eko, karena stok yang ada mencukupi. Bahkan sesuai laporan Bulog Divre Probolinggo yang membawahi wilayah Kabupaten Lumajang dalam 7 bulan ke depan telah disiapkan stok beras sebanyak 24,7 ribu ton.
“Stok beras ini berada di gudang Bulog untuk berbagai keperluan. Diantaranya untuk persiapan pendistribusian raskin untuk stok kebutuhan beras di pasaran dan juga untuk kebutuhan operasi pasar jika harganya melambung. Artinya stok pangan untuk Kabupaten Lumajang aman sampai 7 bulan ke depan,” paparnya.
Sementara itu untuk harga komoditi pangan lain di pasaran terjadi kenaikan untuk bawang merah yang mencapai Rp38 ribu perkilogramnya. Namun untuk bawang putih tetap stabil di kisaran Rp16 ribu perkilogram. Sedangkan sejumlah komoditi sayuran seperti tomat harganya turun signifikan.
“Ini karena stok di pasar mencukupi untuk komoditi yang harganya stabil. Khusus bawang merah sebelumnya masih berada di kisaran Rp30 ribu. Namun merambat naik karena stoknya kurang. Namun saya yakin akan segera stabil lagi setelah kiriman stok dari daerah penghasil seperti Probolinggo dan Brebes di Jawa Tengah datang di pasar,” pungkas dia.
Sementara itu, Ir Paiman Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lumajang dalam kesempatan terpisah menyatakan, stok pangan Lumajang khususnya uintuk komoditi beras dipastikan aman. Karena stok tidak hanya di Bulog saja, namun ada stok beras yang beredar di pabrik beras dan di tingkat distributor pasar.
Ia menjelaskan, stok beras di Lumajang mengalami penambahan signifikan hasil produktivitas panen petani selama setahun masa tanam. Dari data kami, tahun 2014 saja produktivitas beras Lumajang mencapai 460 ribu ton yang dihasilkan petani. Jumlah ini melebihi target yang dibebankan sebanyak 440 ribu ton.
“Dan beras sebanyak ini menjadi stok Lumajang untuk kebutuhan pangan masyarakat. Meski jumlahnya kan terus berputar, karena selama setahun itu juga rutin dikonsumsi masyarakat. Dan sirkulasinya tidak hanya ada di Bulog. Jadi, hasil panen selama setahun lalu, saya yakini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai setahun ke depan,” katanya.
Untuk Tahun 2015 ini, Distan Kabupaten Lumajang ditargetkan 462 ribu ton. Target sebanyak sesuai areal lahan garapan tanam yang telah disediakan mencapai 75.550 hektar di seluruh wulayah Kabupaten Lumajang.
“Kita yakini, target itu bisa tercapai dengan dukungan serius petani. Apalagi meperintah melalui Upsus telah memberikan berbagai program bantuan stimulan, diantaranya hand traktor, mesin pompa air dan lainnya guna optimalisasi panen. Semuanya untuk memastikan agar stok pangan aman bagi masyarakat,” jelasnya. (her/dwi)
Teks Foto :
– Potret aktivitas perdagangan di Pasar Baru Lumajang.
Foto : Sentral FM.