Sampai kini anggaran Pilkada serentak 2015 Kota Surabaya untuk Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) belum juga cair. Faktor administratif yaitu belum adanya bendahara di Panwaslu menjadi kendala.
“Nunggu bendaharanya saja sebenarnya, kalau sudah ada ya anggarannya akan turun. Sebenarnya tinggal pencairan saja, ini kan cuma menunggu masalah administratif,” ujar Soemarno Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) kepada wartawan, Senin (25/5/2015).
Menurut Soemarno, sebenarnya Pemerintah Kota Surabaya sudah memberikan enam nama bendahara yang siap untuk menjadi bendahara di Panwaslu.
“Mereka sudah memenuhi syarat untuk dipilih untuk menjadi bendahara Panwaslu. Namun mungkin memang belum ada ketidakcocokan saja hingga Panwaslu sampai saat ini belum punya bendahara,” katanya.
Sementara itu, Wahyu Hariadi Ketua Panwas Kota Surabaya menuturkan bahwa keenam calon bendahara Panwaslu itulah yang kemudian tidak bersedia menjadi bendahara.
“Yang bersangkutan tidak mau, apakah kami salah untuk mengembalikan mereka? Kami kan sekarang sedang menunggu lagi dari pemerintah kota untuk memberikan calon bendahara kepada kami,” katanya.
Lanjut Wahyu, sebenarnya dari keenam calon tersebut sudah ada yang benar-benar memenuhi syarat untuk menjadi bendahara Panwaslu.
“Dua dari mereka sebetulnya sudah memenuhi syarat. Tapi entah kenapa mereka tidak mau. Kami kan tidak bisa memaksa, daripada bekerjanya nanti tidak maksimal kan,” ungkapnya.
Di lain pihak, Herlina Harsono Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya berpendapat, terlepas dari persoalan administratif dari Panwaslu ini tidak menghambat jalannya persiapan Pilkada 2015 di Kota Surabaya nantinya.
“Semoga persoalan ini cepat terselesaikan, agar anggaran mereka segera dicairkan,” pungkasnya. (dop/ipg)