Sedikitnya 80 perjalanan kereta api penumpang di jalur utara terhambat akibat musibah kecelakaan KA Eksekutif Bangunkarta yang diduga menabrak kereta barang di Stasiun Waruduwur, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2015) malam.
Supriyanto Kepala Humas PT KAI DAOP III Cirebon mengatakan, akibat kecelakaan itu hanya satu jalur kereta yang bisa dilalui. Akibatnya perjalanan kereta api harus dilakukan secara bergantian berdasarkan petunjuk Pusdalop KA.
“Dari 104 perjalanan kereta api penumpang yang melintasi jalur utara Cirebon, dipastikan 80 perjalanan (kereta api–Red) mengalami keterlambatan jadwal karena harus menunggu giliran,” ujarnya seperti dilansir Antara saat meninjau evakuasi KA Bangunkarta di Stasiun Waruduwur, Minggu (24/5/2015).
Upaya tersebut, kata Supriyanto, terpaksa dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti tabrakan kereta api.
Akibat kecelakaan KA Bangunkarta, pihaknya sempat melakukan pengalihan perjalanan kereta baik dari arah Jakarta maupun sebaliknya melalui jalur Prupuk-Tegal. Saat ini satu jalur perlintasan sudah bisa dilalui namun PT KAI masih memberlakukan sistem bergiliran.
Supriyanto mengatakan, proses evakuasi masih diupayakan agar jadwal perjalanan bisa kembali normal. “Ditargetkan hari Minggu ini proses evakuasi bisa selesai,” katanya. Dua buah crane milik DAOP III Cirebon serta crane dari Bandung diturunkan untuk proses evakuasi lokomotif dan gerbong KA Bangunkarta yang masih melintang di jalur dua dan tiga.
Sementara itu, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terpantau di lapangan terjun langsung untuk menyelidiki penyebab kecelakaan KA Bangunkarta di Stasiun Waruduwur. Diketahui, KA Bangunkarta tergelincir dan menabrak kereta barang yang sedang berhenti di jalur empat.
Sayangnya, petugas KNKT tersebut tidak bersedia memberikan keterangan mengenai peristiwa tersebut dengan alasan masih dalam proses penyelidikan. Dia hanya mengatakan tim tersebut terdiri dari empat orang. (ant/den/dwi)