Sabtu, 23 November 2024
9 Tahun Lumpur Lapindo

Seniman Asal Tegal Lakukan Aksi Mandi Lumpur

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
14 masyarakat Sidoarjo melakukan aksi teatrikal mandi lumpur dari titik pusat semburan di titik 25 kolam penampungan lumpur. Foto : Bruriy suarasurabaya

Dadang Christanto, seorang seniman asal Tegal, bersama 14 masyarakat Sidoarjo yang ikut berpatisipasi, melakukan aksi teatrikal di titik 25 dalam kolam penampungan lumpur lapindo, Minggu (24/5/2015).

Dalam aksi itu, mereka mandi lumpur yang masih mengalir deras dari titik pusat semburan lumpur lapindo.

Selain itu, mereka juga melakukan aksi dengan berjalan dari kolam penampungan lumpur lapindo titik 25, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong menuju titik 10 Desa Siring yang juga perbatasan dengan Desa Jatirejo, Kecamatan Porong.

Setelah itu, mereka menancapkan Bendera Merah Putih yang dibawanya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk titik lokasi tempat pemakaman umum sudah terendam lumpur, pada 29 mei 2006 silam.

Menurut Dadang Christanto, aksi teatrikal yang dilakukannya itu dalam rangka menyambut 9 tahun lumpur, yang meletus pada 29 mei 2006 silam. Selain itu, dirinya bersama beberapa krunya ingin menunjukan aksi teatrikal itu sebagai dokumentasi.

“Semua aksi teatrikal bermandikan lumpur itu merupakan penggambaran bentuk seni dan budaya” kata Dadang Christanto, seniman asal Tegal, kepada suarasurabaya.net, Minggu (24/5/2015).

Dadang juga mengaku, kalau setiap gerakan yang dilakukan masyarakat Sidoarjo itu akan diambil gambarnya. Terutama, dalam gerakan saat mandi lumpur, itu yang paling penting dalam pengambilan gambarnya.

“mandi lumpur, kemudian menatap titik pusat lumpur itu sebagai bentuk, kalau warga korban lumpur itu tidak pernah menyerah, dan terus memperjuang haknya,” ujar dia.

Sementara, dalam aksi teatrikal Dadang Christanto juga mengajak timnnya dari Australia untuk meramaikan aksi yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB. (bry/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs