Minggu, 24 November 2024

NU dan Umat Buddha Jatim Desak Myanmar Hentikan Kekerasan pada Rohingya

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Unjuk rasa mengutuk kekerasan pada Rohingya. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Ratusan massa dari berbagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU) dan aktivis umat Buddha (Walubi) serta dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menggelar aksi solidaritas kemanusiaan untuk etnis Rohingya Myanmar di depan kantor negara Grahadi Surabaya, Jumat (22/5/2015) siang.

Membawa aneka spanduk dan poster, massa mendesak pemerintah segera menarik dutabesar Indonesia di Myanmar karena negara itu dinilai telah bertindak diskriminatif terhadap muslim Rohingya.

“Kami bersepakat untuk mengutuk kekerasan terhadap Rohingya. Pemerintah harus bertindak tegas dan mendesak Myanmar segera menghentikan aksi brutal ini,” kata Abdus Salam, perwakilan dari Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur.

Hal yang sama diungkapkan Hikmat Bafaqih, Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur. Menurut dia, segala bentuk penindasan kemanusiaan harus dihentikan di muka bumi. Jika manusia sudah tak lagi memiliki rasa kemanusiaan berarti sudah tidak ada bedanya dengan binatang.

Sementara itu, Sumarto perwakilan dari Walubi Jawa Timur mengatakan, atas nama umat Buddha di Indonesia khususnya Jawa Timur, dirinya juga ikut prihatin dan mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap umat manusia oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab, karena hal tersebut tak sesuai dengan ajaran Buddha.

“Kami mendesak supaya Indonesia berani mendesak Myanmar segera mengakhiri tindakan kekerasan terhadap warga Rohingya. Negara-negara ASEAN harus mendukung perdamaian di Myanmar, dan Myanmar mau menerima suku Rohingya serta menyelidiki dan membawa pihak yang bersalah pada hukum,” kata Sunarto.

Ainul Yakin koordinator aksi mengatakan bahwa tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya, jangan dipandang sebagai isu keagamaan tapi isu kemanusiaan. “Mereka sebenarnya bukan mengalami diskriminasi agama namun lebih kepada pembersihan etnis, terutama sejak adanya kudeta militer di Myanmar,” kata dia.

Prinsip kemanusiaan wajib dijunjung tingi melebihi alasan diplomasi dan teritorial negara. Karenanya, massa mendesak pemerintah Indonesia memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya, menghentikan hubungan diplomasi dengan Myanmar bahkan kalau perlu menarik Dubes RI di Myanmar, serta mendesak PBB memberikan sanksi kepada Myanmar. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs