Sabtu, 23 November 2024

Banjir Tempursari Akibat Hutan Berubah Jadi Kebun Pisang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Banjir yang mengepung wilayah Kecamatan Tempursari sepekan lalu dengan ketinggian air mencapai satu meter terjadi karena hutan yang ada di wilayah perbukitan (tumpak, red) sudah berubah menjadi areal kebun pisang.

Demikian disampaikan Purwanto, SH Sekretaris BPBD Kabupaten Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM, Kamis (21/5/2015).

“Perbukitan atau tumpak-tumpak yang ada di Desa Bulurejo, Tempurejo dan Sukosari yang seharusnya rimbun dengan pepohonan sebagai penguat resapan air, kini berubah menjadi kebun pisang. Sehingga, air hujan akibat guyuran hujan deras dalam kurun sekitar 5 sampai 6 jam saja, telah mengakibatkan banjir bandang mengalir ke wilayah permukiman di bawahnya,” katanya.

Hal ini merupakan survey yang dilakukan BPBD di wilayah banjir Tempursari pasca bencana banjir terjadi. Apalagi banjir yang terjadi beberapa hari lalu, sebelumnya tidak pernah dialami masyarakat di ujung selatan wilayah Kabupaten Lumajang yang berbatasan dengan Kabupaten Malang tersebut.

“Di sana biasanya yang terjadi adalah banjir genangan akibat luapan ombak laut yang memenuhi areal persawahan di pinggir laut saja. Tapi kali ini yang terjadi lain, banjir dari arah perbukitan yang membawa longsoran hingga mengalir ke areal permukiman warga,” paparnya.

Kondisi ini dikuatkan bukti, bahwa jalur dari wilayah Kecamatan Pasirian menuju Tempursari di kawasan Teratai yang terputus karena tertutup longsoran perbukitan. Tidak hanya itu saja, di depan Gereja Desa Tempurejo juga tertupus akibat longsoran.

“Longsoran itu berupa material Lumpur dari perbukitan yang menutup akses badan jalan. Dan longsoran itu juga yang merubah aliran air dari perbukitan hingga menuju ke wilayah permukiman penduduk hingga tergenang hingga satu meter di beberapa Desa sekaligus,” terangnya.

Dampak lainnya akibat bencana banjir sesuai hasil survey BPBD Kabupaten Lumajang, ditemukan adanya penyumbatan di sungai atau saluran irigadi akibat longsor. Diantaranya di Dusun Langkapan Desa Tempursari, tebing ambrol ke sungai hingga menutup saluran irigasi ke 4 Desa sekaligus.

“Ini menurut kami terjadi karena tanah-tanah di perbukitan setempat sudah tidak ada pohon penguat untuk tebing. Sehingga ketika terjadi hujan terus-menerus memicu terjadinya longsor. Masyarakat juga menyatakan, longsoran beruntun di beberapa titik sekaligus juga terjadi kali ini saja,” jelasnya. (her/dop/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs