Sabtu, 23 November 2024

Liburan Panjang, Kuota Pendakian Semeru Penuh Sampai Minggu

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Liburan panjang mulai hari ini, Kamis (14/5/2015), berdampak luar biasa terhadap kedatangan wisatawan di wilayah Kabupaten Lumajang. Terutama wisata pendakian Gunung Semeru yang sudah penuh terhitung sejak hari ini sampai Minggu (17/5/2015) mendatang.

Hal itu disampaikan DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) kepada Sentral FM. Ia mengatakan, kuota pendakian di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini dibatasi 500 pendaki saja setiap harinya.

“Kuota pendakian yang diizinkan melakukan pendakian sebanyak 500 orang setiap harinya ini, karena untuk menjaga ekosistem di Gunung Semeru agar tidak terganggu. Karena, pendakian yang terlalu padat dengan ratusan orang juga akan membawa dampak terhadap flora dan fauna yang ada,” katanya.

Apalagi penetapan kuota pendakian sebanyak 500 orang itu, juga berarti bahwa pendaki yang naik sebanyak itu akan menambah jumlah pendaki yang sebelumnya telah terlebih dulu naik.

“Karena pendakian itu tidak mungkin sehari, bisa dua hari atau bahkan lebih. Dengan estimasi, setiap harinya bisa ribuan orang pendaki sekaligus yang berada di jalur pendakian Gunung Semeru,’ terangnya.

Ayu Dewi Utari juga menyampaikan, sejak awal pendakian di gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut 9mdpl ini dibuka pada 1 Mei lalu, kuota pendakian memang selalu penuh. Ini berarti animo masyarakat, terutama para pendaki untuk menjelajah Gunung Semeru sangat tinggi.

“Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari mancanegara. Termasuk juga saat liburan panjang hari ini sampai hari Minggu depan, kuota pendakian sudah penuh. Liburan panjang ini memang dimanfaatkan betul oleh wisatawan untuk menjelajah Gunung Semeru,” tuturnya.

Kepada para wisatawan, ia juga menegaskan, bahwa rekomendasi yang diijinkan selama melakukan pendakian masih saja. Yakni batas pendakian yang diperbolehkan hanya sampai titik Kalimati saja. Selain itu, pendaki juga harus membawa surat keterangan kesehatan dari Puskesmas, dilarang membuat perapian dan membuang sampah di sepanjang jalur pendakian.

“Untuk masalah sampah ini, saya ingatkan betul dan mohon kesadarannmya. Karena kalau wisatawan pendaki tidak sadar, Gunung Semeru nanti akan berubah menjadi gunungan sampah,” demikian pungkas Ayu Dewi Utari. (her/dop/tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs