Abdul Syukur atau Mbah (kakek, red) Dul mengaku dirinya sering diejek oleh teman-temannya yang juga sesama tukang becak. Kata mereka, Mbah Dul hanya mencari perhatian.
”Saya itu pernah diejek sama tukang becak lainnya, jangan cari perhatian. Biarkan pemerintah yang menambal jalan rusak,” kata Mbah Dul kepada suarasurabaya.net, Rabu (13/5/2015) dini hari.
Mbah Dul tidak menanggapi ejekan tersebut, malah menjelaskan kepada mereka kalau dirinya tidak ingin mencari perhatian. Dirinya hanya tidak ingin ada orang yang jatuh akibat jalan rusak yang berlubang.
“Saya jelaskan, kalau keluarga kalian (temannya sesama tukang becak, red) itu jatuh karena jalan rusak yang lubangnya besar, kemudian terluka dan sampai meninggal, bagaimana?” ujarnya.
Beberapa temannya yang lain juga menasehati Mbah Dul agar berhenti menambal jalan di malam hari.
“Akeh seng ngongkon, barno ae, narik becak eleng putu lan anak Mbah Dul. Ben pemerintah, iku guduk tugas awak dewe (Banyak yang nyuruh dibiarkan saja, narik becak saja. Ingat cucu dan anak, Mbah Dul. Biar pemerintah, itu bukan tugas kita, red),” ungkapnya.(bry/iss/ipg)
Teks Foto:
– Tumpukan bongkahan aspal bekas di atas becak Mbah Dul.
Foto: Bruriy suarasurabaya.net