Sabtu, 23 November 2024

Sedikitnya 25 Lubang Jalan Telah Ditambal Mbah Dul Tukang Becak

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Abdul Syukur (Mbah Dul) saat menambal lubang jalan di rel kereta api Gembong Surabaya, Rabu (13/5/2015) dini hari. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Lebih dari 15 lubang di sepanjang Jalan Raya Gembong, Gembong Tebasan, dan Kapasari serta sedikitnya 10 lubang di jalan sekitar jalur kereta api di Jalan Raya Gembong, telah ditambal oleh Abdul Syukur. Lubang-lubang tersebut rata-rata berdiameter 50 centimeter dengan kedalaman 2-10 centimeter.

Abdul Syukur yang akrab disapa Mbah Dul, sehari-harinya berprofesi sebagai tukang becak. Dia mulai mencari bongkahan aspal mulai pukul 23.00 WIB. Dengan mengayuh becaknya, Ia berkeliling mencari bongkahan aspal bekas di sekitar Pasar Atum Mall, Jalan Waspada Surabaya.

Aktifitas itu dilakukan setiap hari, setelah pekerja juga pengunjung ITC bubar dan Jalan Gembong sudah terlihat sepi. “Ini saya lakukan setiap hari. Karena prihatin melihat kondisi jalan yang rusak,” kata Abdul Syukur, tukang becak yang biasa mangkal di ITC, saat ditemui suarasurabaya.net, Rabu (13/5/2015) dini hari.

Abdul Syukur berkali-kali mengangkut bongkahan aspal bekas ke atas becaknya. Sekitar dua hingga tiga kali dengan satu kali angkut bongkahan aspal bekas seberat 2 kuintal.

Berdasarkan pantauan reporter suarasurabaya.net, bongkahan aspal bekas tersebut tidak langsung ditaruh begitu saja di lubang jalan. Tetapi ditata pada lubang dan dipukul satu persatu hingga menjadi bongkah-bongkahan kecil agar padat dan rata dengan permukaan jalan. Lubang jalan di sekitar jalur kereta api di Jalan Raya Gembong yang terpantau sangat parah juga tak luput dari perhatian Mbah Dul.

“Saya pukul pakai palu (martil, red) agar batu aspal bekasnya hancur dan rata dengan jalan,” ujar kakek tiga cucu itu.

Fakta ini memang ironi, bukan Pemerintah Kota Surabaya, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kota Surabaya dan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 8 yang menambal lubang di jalan-jalan tersebut. Tapi Abdul Syukur, pria tua yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang becak yang melakukannya.(bry/iss)

Teks Foto:
– Mbah Dul saat mengumpulkan bongkahan aspal bekas.
Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs