Sabtu, 23 November 2024

Dolar Turun Karena Data Ekonomi AS Lemah

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (13/5/2015) pagi, karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan negatif.

Lowongan kerja di AS menurun menjadi 4,994 juta dari tingkat direvisi pada Februari di 5,144 juta, kata Departemen Tenaga Kerja pada Selasa. Angka terbaru itu di bawah konsensus pasar 5,158 juta, lansir Antara.

Sementara itu, Federasi Nasional Bisnis Independen melaporkan bahwa indeks optimisme usaha kecil naik 1,7 poin menjadi 96,9 pada April, sebuah angka bulan-ke-bulan yang layak tetapi masih di bawah rata-rata historis.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,48 persen menjadi 94,554 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1220 dolar dari 1,1158 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5676 dolar dari 1,5590 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7991 dolar dari 0 7901 dolar.

Dolar AS dibeli 119,89 yen Jepang, lebih rendah dari 120,10 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS merosot ke 0,9286 franc Swiss dari 0,9335 franc Swiss, dan merosot ke 1,1998 dolar Kanada dari 1,2096 dolar Kanada.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Dolar Turun Karena Data Ekonomi AS Lemah

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (24/3/2015) pagi karena data menunjukkan penjualan rumah di negara itu lebih rendah dari yang diperkirakan.

Penjualan existing-home (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales) naik 1,2 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 4,88 juta unit pada Februari, National Association of Realtors melaporkan pada Senin. Angka terbaru itu gagal menjawab konsensus pasar 4,94 juta unit, lapor Xinhua.

“Penjualan existing-home masih di bawah 5,0 juta unit untuk bulan kedua berturut-turut karena pasar perumahan gagal menemukan kekuatan yang berkelanjutan sejauh dalam pemulihan,” kata Sophia Kearney- Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial seperti dilansir Antara.

“Dengan pasokan perumahan ketat dan tingkat kepemilikan rumah masih dekat posisi terendah bersejarah di kuartal keempat 2014, sepertinya ini akan menjadi tahun pertumbuhan lambat lagi bagi pasar perumahan,” tambah analis.

Selain itu, greenback berada di bawah tekanan karena investor masih mencerna pernyataan dovish dari Federal Reserve setelah pertemuan kebijakan pekan lalu. The Fed mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi AS telah “agak moderat” sejak Januari dan mengatakan bahwa “peningkatan kisaran target untuk tingkat suku bunga federal funds tetap tidak mungkin pada pertemuan April.”

Para analis mengatakan pengumuman The Fed mengisyaratkan bahwa ekspektasi secara luas kenaikan suku bunga pada Juni sebagian besar jatuh dari meja. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,90 persen menjadi 97,031 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0944 dolar dari 1,0811 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4944 dolar dari 1,4941 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7881 dolar dari 0,7776 dolar.

Dolar AS dibeli 119,81 yen Jepang, lebih rendah dari 120,17 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis menjadi 0,9667 franc Swiss dari 0,9765 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2505 dolar Kanada dari 1,2578 dolar Kanada. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs