Hanya SBY yang Mendaftar Calon Ketum Demokrat, Ini Kata Pasek

Hingga batas terakhir penutupan pendaftaran pada hari Selasa (12/5/2015) pukul 12.00 WIB, ternyata hanya satu orang yang mendaftar sebagai bakal calon ketua umum dalam kongres ke IV Partai Demokrat.

Pantauan suarasurabaya.net, di lokasi kongres, satu orang yang mendaftar adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang juga merupakan Ketua umum Partai Demokrat incumbent.

Dengan hanya ada satu calon, bisa dipastikan kongres yang baru akan dibuka malam nanti hanyalah seremonial karena sudah bisa dipastikan SBY akan kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Sementara itu, menanggapi hal ini, Gede Pasek Suardika, politisi senior yang juga berniat mendaftarkan diri mengaku terbelenggu oleh draft tatib yang menurut dia sengaja didesain untuk menjegal kader untuk bisa bersaing menjadi ketua umum.

Menurut Pasek, dirinya sama dengan kader lainnya yang dalam hal ini sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk mendaftar menjadi ketua umum.

Beberapa pasal yang membelengu kader untuk bisa bersaing diantaranya ada di pasal 5, lantas pasal 22 dan pasal 23 dalam draf tatib kongres.

“Di pasal 5 disebutkan yang bisa mendaftar hanyalah para ketua mulai dari DPD hingga DPC serta Ketua dua organisasi sayap,” kata Pasek.

Selain itu di pasal 22 disebutkan yang bisa mendaftarkan minimal telah aktif di DPP selama lima tahun, artinya dari pasal ini maka yang bisa mendaftar hanyalah dua orang yaitu ketua umum dan ketua dewan pembina.

Di pasal 23 disebutkan jika minimal pendaftar harus mengantongi dukungan 30 persen suara yang dalam hal ini hanya SBY sudah mengantongi 90 persen suara.

“Jadi saya bukanya takut mendaftar, tapi saya memang terbelenggu tatib dan tidak punya kesempatan mendaftar. Ini saya kira sudah dirancang sedemikian masif dan terstruktur sehingga hanya Pak SBY yang bisa mendaftar,” kata dia.

Sementara itu, meski proses pendaftaran calon ketua umum telah dilakukan, Kongres Demokrat sendiri sejatinya baru akan dibuka secara resmi pada pukul 19.30 malam nanti.

Menurut Gede Pasek, pendaftaran calon ketua umum yang dilakukan sebelum kongres dibuka sebenarnya tidak memiliki landasan hukum yang jelas. Apalagi, draft tatib baru berfungsi jika sudah disahkan di kongres, sedangkan saat ini yang dijadikan acuan pendaftaran masih berupa draft yang belum disahkan. (fik/ipg)