Rute tol laut antara pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur dan Pelabuhan Panjang Lampung Sumatera dirasa tidak akan efektif. Hal ini disampaikan Codey Fredy Lamahayu ketua Organda Khusus Tanjung Perak Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (9/5/2015).
“Ya nanti tidak maksimal, mungkin bisa maksimal jika pengiriman itu dilakukan dalam satu bulan sekali. Tapi kalau seminggu sekali tidak akan maksimal karena tidak akan banyak barang yang dimuat di dalam kapal,” terang dia.
Menurut Codey, tidak akan optimalnya rute ini karena pasokan barang ke Sumatera kebanyakan masih berasal dari Jakarta, bukan dari Jawa Timur. “Karena setahu saya kan barang-barang dari Jawa Timur ini tidak terlalu banyak lah kalau ke Sumatera,” katanya.
Lebih baik rute pengiriman barang dari Jawa Timur melalui tol laut ini dialihkan ke Indonesia bagian Timur. “Harusnya yang dibuat tol laut itu Surabaya-Kalimantan, Surabaya-Irian, Surabaya-NTT, dan Surabaya-Sulawesi, ini yang benar. Ini karena semua barang di Indonesia Timur asalnya dari Jawa Timur,” ujarnya.
Codey menuturkan jika rute ini terus dilanjutkan akan memberatkan pihak perusahaan yang menanganinya. “Sementara kapal itu kalau tidak banyak barang yang dimuat otomatis hasilnya kan sedikit, pengusahanya akan merugi terus. Kecuali kapal itu bisa singgah misalnya ke Semarang, Jakarta, baru Sumatera itu baru mungkin bisa optimal,” ujarnya.
Kerugian-kerugian ini mestinya harus diperhatikan oleh pihak pemerintah. Ini karena tol laut merupakan pekerjaan jangka panjang.
“Kalau tol laut ini dikerjakan oleh BUMN semacam PELNI, mungkin bisa bertahan untuk mengatasi masalah kerugian-kerugiannya. Tapi kalau dikerjakan oleh swasta tol laut ini tidak akan efektif,” ungkapnya. (dop/fik)