Untuk mempermudah dan mempercepat penanganan bencana sebagai dampak anomali cuaca, PT KA Daops VIII Surabaya menempatkan alat material untuk siaga (Amus) tidak jauh dari lokasi atau kawasan rawan bencana.
Soemarsono Manager Humas PT KA Daops VIII Surabaya membenarkan bahwa selain menempatkan pengawas, langkah lain yang dilakukan adalah menempatkan amus di dekat lokasi rawan bencana.
“Komitmen kami adalah melakukan pembenahan secara cepat, agar perjalanan kereta api tidak sampai terkendala. Satu diantaranya di saat anomali cuaca seperti saat ini adalah menempatkan amus dekat lokasi rawan bencana,” kata Soemarsono.
Saat petugas pengawas melihat kerusakan atau adanya kemungkinan terjadinya kendala bagi perjalanan kereta api, maka harus segera dilakukan pembenahan.
Jika kendala dapat diatasi sendiri oleh petugas pengawas, atau penilik jalan, maka harus langsung dikerjakan. “Tetapi jika dibutuhkan alat pendukung seperti amus, maka harus juga segera dilaporkan untuk segera mendapat penanganan,” tambah Soemarsono.
Dan untuk mendukung itu, maka amus memang harus ditempatkan tidak jauh dari lokasi-lokasi yang dari catatan PT KA Daops VIII Surabaya, merupakan kawasan rawan bencana.
Di Surabaya, tambah Soemarsono, kawasan dekat stasiun Kandangan Tandes merupakan kawasan perlintasan rel kereta api rawan terendam banjir.
“Amus dikawasan itu kami tempatkan distasiun KA kandangan. Demikian juga untuk kawasan Porong, kami juga tempatkan amus tidak jauh dari lokasi. Ini agar penanganan segera dapat dilakukan, sehingga perjalanan kereta api tidak terhambat,” pungkas Soemarsono pada suarasurabaya.net, Rabu (6/5/2015). (tok/rst)