Tiga warga negara Indonesia (WNI) asal Malang, Jawa Timur, yaitu Pantes Sastro Prajitno, Rustawi Tomo, dan Bibit Hariyanto diamankan Kepolisian Brunai Darussalam karena diduga membawa bahan peledak saat akan menjalankan ibadah umroh. Ketiganya diamankan, Sabtu (2/5/2015) lalu.
Dari informasi yang dihimpun suarasurabaya.net, ketiga WNI itu berangkat Sabtu (2/5/2015) pagi pukul 06.30 WIB dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan baru melakukan pendaratan di Bandara Brunai Darussalam, pukul 09.45 WIB. Mereka berangkat umroh dengan menggunakan biro jasa Al-Aqsa, Malang. Rencananya, mereka bertiga akan melanjutkan penerbangan ke Jeddah dengan menggunakan pesawal Royal Brunai Airlines.
Namun, belum sempat berpindah pesawat, barang bawaan mereka diperiksa oleh petugas bandara, ternyata salah satu koper milik jamaah umroh bernama Pantes Sastro Prajitno ditemukan beberapa benda mencurigakan. Kemudian, petugas kembali melakukan tas nomor dua, isinya bahan yang diduga biasa digunakan untuk merakit bom, empat butir peluru, pisau lipat, dan gunting.
Lantaran, membawa bahan yang membahayakan, Pantes Sastro Prajitno, Rustawi Tomo, dan Bibit Hariyanto langsung ditahan oleh pihak Imigrasi dan diserahkan pada pihak Kepolisian Bandara Brunai. Setelah itu, pihak Kepolisian Brunei dan Jabatan Keselamatan Dalam Negara atau Badan Intelijen Brunai melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Densus 88 Indonesia.
Rencananya mereka bertiga dijemput oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88, diperkirakan Rabu (6/5/2015) besok akan tiba di Jakarta.
Sementara, Irjen. Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim membenarkan, ada tiga WNI ditangkap di Brunai Darussalam.
“Saya sudah monitor informasi warga Malang yang ditangkap di Brunai Darussalam. Tim saya sudah berangkat ke Brunei. Sekarang saya masih mengumpulkan informasi lainnya,” kata Irjen. Pol Anas Yusuf Kapolda Jatim, saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Selasa (5/5/2015) sore. (bry/ipg)