
Yayuk Eko Agustin Ketua Panitia HUT Kota Surabaya mengatakan Parade Budaya dan Bunga merupakan peluang yang luar biasa untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Sejak beberapa waktu lalu, pemkot telah memberitahukan peluang ini kepada para pedagang bunga. “Pemkot tidak ikut merekomendasikan, semua pedagang dipersilahkan aktif sendiri,” kata Yayuk yang juga asisten 1 Pemkot Surabaya ini kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (3/5/2015) sore.
Terkait pelaksanan Parade Budaya dan Bunga tahun 2015, Yayuk menilai masih jauh dari sempurna. “Terima kasih dan mohon maaf masih jauh dari sempurna. Baru ini yang bisa kami persembahkan semoga ke depan lebih baik,” katanya.
Dirinya menambahkan, nantinya semua penampil akan mendapatkan penghargaan. Namun hanya sepuluh penampil terbaik akan menjadi pemenang dalam acara ini.
“Dibandingkan tahun 2014 kemarin, jumlah penampil dari luar kota semakin banyak. Tampilan bunganya bagus-bagus, tidak ada yang tampil seadanya. Semua berusaha tampil terbaik dengan biaya tidak murah. Kabarnya penampil dari Jombang sampai memesan bunga di Batu,” katanya.
Yayuk juga menyayangkan banyaknya penonton yang mencabuti bunga milik penampil. “Padahal bunga potong itu kalau diambil tidak ada manfaatnya. Perlu pembelajaran ke depannya. Kita harus berkali-kali mengingatkan untuk tertib, termasuk soal sampah, habis makan langsung dibuang tanpa merasa dosa,” kata Yayuk.(iss/dwi)