Minggu, 24 November 2024

Seno Aji Protes Penangkapan Novel Baswedan

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Indriyanto Seno Aji, Plt Pimpinan KPK, memprotes penangkapan Novel Baswedan, penyidik KPK, oleh Bareskrem Polri, Jumat (1/5/2015) dinihari.

Penangkapan penyidik terbaik KPK itu ditengarai sebagai bentuk balas dendam.
Polisi ingin unjuk dada kalau lembaga Polri bisa melumpuhkan orang-orang KPK kapan saja.

Buktinya, kasus penganiayaan tahun 2004 yang diduga melibatkan Novel Baswedan yang saat itu menjabat Kanit Reskrim Bengkulu, bisa dijadikan alasan untuk memenjarakan penyidik senior KPK.

Sebelumnya Bareskrim telah menetapkan, Abraham Samad Ketua KPK dan Bambang Wijoyanto, Wakil Ketua KPK sebagai tersangka menyusul ditetapkannya Komjen Budi Gunawan calon Kapolri menjadi tersangka tipikor oleh KPK. Meskipun BG akhirnya memenangkan praperadilan di PN Jakarta Selatan.

Polri dinilai telah mengabaikan seruan presiden agar tidak ada lagi kriminalisasi orang orang KPK. Faktanya sekarang giliran Novel Baswedan yang ditangkap.

Polri boleh berdalih apa saja atas penangkapan Novel, masyarakat akan menilai Polri akan menggunakan wewenangnya untuk menghabisi musuh-musuhnya di KPK.

Sebab itu kalau Bareskrem Polri tetap menahan Novel, Plt Pimpinan KPK itu akan mengundurkan diri.

Menanggapi kritikan atas penangkapan Novel, Kapolri menegaskan, tidak ada yang salah atas penangkapan, penyidik KPK tersebut. Polisi punya otoritas menangkap siapa saja dan kapan saja tersangka pelaku kejahatan.

Kata Kapolri, penangkapan itu tidak akan terjadi kalau Novel kooperatif. Novel sudah dipanggil dua kali, tapi tidak mau datang, sehingga dilakukan upaya paksa.

Syafii Maarif, mantan Ketua Tim 9 yang menengahi konflik KPK-Polri, mengatakan, kejadian ini memalukan apalagi dilakukan aparat penegak hukum.

Novel, tidak seharusnya diperlakukan seperti teroris, dia seorang polisi yang jujur puji Syafii Maarif ketika dihubungi melalui ponselnya.(jos/iss/ipg)

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
34o
Kurs