Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan terhadap korban gempa bumi berkekuatan 7,9 dalam skala Richter yang melanda Nepal, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (27/4/2015).
“Kita akan memberikan bantuan 1 juta dolar AS dan juga segera mengirimkan rescue team (tim penyelamat) ke sana. Sesegera mungkin (kita kirim), kan kita punya pengalaman (menangani) bencana tsunami dan gempa bumi,” kata Wapres seperti dilansir Antara.
Sementara itu, A.M. Fachir Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan proses pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Nepal terkendala akses karena kerusakan infrastruktur di negara tersebut.
“Presiden sudah menyetujui memberikan bantuan di bidang SAR dan alat-alat dasar yang diperlukan, termasuk tenda dan obat-obatan. Itu diharapkan segera (dikirim), namun di sana airport (bandara) tidak bisa, bukan ditutup, aksesnya memang tidak bisa,” kata Fachir.
Menurut dia, akses yang terputus merupakan kendala utama dalam pengiriman bantuan ke Nepal akibat rusaknya infrastruktur utama di negara itu, termasuk bandar udara yang sampai sekarang belum bisa beroperasi.
“Aksesnya memang tidak bisa. Bandara tidak beroperasi dan listrik mati,” ujar dia.
Namun Pemerintah Indonesia memastikan bantuan segera dikirim setelah bandar udara di Nepal beroperasi.
Bantuan dari Indonesia, kata Fachir, tidak hanya tim SAR dan medis, tetapi juga kebutuhan utama lain seperti selimut, obat-obat, tenda dan sebagainya.
“Kemungkinan di sana airportnya masih dalam kondisi perbaikan, tetapi secepatnya kita akan lakukan. Jadi diharapkan dalam waktu segera (bantuan dari Indonesia dikirim),” ungkap dia.
Akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Nepal khususnya di bagian tengah, barat, barat-tengah dan barat-jauh, pihak berwenang di Nepal menyatakan sedikitnya 3.218 orang tewas.
Gempa dan gempa susulan, terakhir mencapai 6,7 Skala Richter, mengakibatkan kerusakan fisik yang mencapai miliaran dolar AS. (ant/iss/ipg)