Sabtu, 23 November 2024

Beban Operasional Tinggi, KBS Kaji Ulang Kenaikan Harga Tiket

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Gajah di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Beban operasional KBS semakin meningkat. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Beban operasional pengelolaan Kebun Binatang Surabaya diakui oleh direksi meningkat dari tahun sebelumnya. Namun, direksi masih mengkaji ulang untuk menaikkan harga tiket masuk.

Aschta Boestani Tajudin-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) membenarkan bahwa solusi untuk menutupi biaya operasional KBS yang semakin tinggi memang diperlukan. Namun, ia masih mempertimbangkan aspek lain sehingga tidak serta merta menaikkan harga tiket masuk.

“Sebagai BUMD, salah satu fungsi keadilannya adalah menyumbang bagi masyarakat. Kita harus melihat juga kemampuan beli masyarakat. Tidak cuma itu, KBS ini kan tidak hanya sebagai tempat rekreasi, tapi juga edukasi. Jadi tidak semata-mata mencari keuntungan,” katanya kepada suarasurabaya.net Kamis (23/4/2015).

Perusahaan Daerah Taman Satwa, kata Asctha, sedang memikirkan apa inovasi yang harus dilakukan untuk menutup biaya operasional tanpa menaikkan harga tiket masuk. Beberapa cara yang sedang akan dilakukan antara lain pengemasan program CSR. “Karena perusahaan yang memberikan ini tentu akan menanyakan apa yang akan mereka dapat. Nah, kemasan seperti apa yang menarik ini perlu dilakukan,” ujarnya.

Selain CSR, PDTS akan mengembangkan Sahabat Satwa. Yaitu program yang melibatkan masyarakat, terutama anak-anak agar lebih peduli terhadap satwa. Beberapa hal yang akan dilakukan adalah program adopsi satwa. “Bukan kemudian satwanya dibawa pulang, ya, tapi kita mendorong anak-anak untuk lebih peduli, misalnya dengan cara menyisihkan uang saku mereka untuk keperluan satwa,” katanya.

Selain itu, Asctha juga akan membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi kegiatan ekonomi. Misalnya event tertentu dari perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan anak-anak pada momen tertentu. Misalnya, kata dia, saat mendekati lebaran, KBS akan ramai pengunjung anak-anak. “Kita akan memikirkan program-program menarik pada momen-momen seperti itu,” ujarnya.

Biaya operasional KBS saat ini mencapai Rp1,8 miliar per bulan. Biaya tersebut meningkat 2 miliar dari tahun sebelumnya terutama untuk kebutuhan pakan satwa dan pemeliharaan fasilitas. Beban operasional lain yang memengaruhi peningkatan biaya adalah peningkatan Upah Minimum Kota yang mencapai 26 persen dari tahun sebelumnya.

Bila melihat data pemasukan KBS per bulan pada tahun 2014 sebesar Rp1,2 miliar, maka per bulannya KBS merugi mencapai Rp600 juta per bulan. Pemasukan terbesar berdasarkan data KBS itu adalah dari tiket masuk. “Tahun ini akan kami tingkatkan sehingga dapat mengimbangi beban pengeluaran,” kata Aschta.

Senada dengan Aschta, Hendro Gunawan-Sekretaris Daerah Pemkot surabaya mengatakan Pemkot akan menimbang alternatif pendapatan lain yang bisa meningkatkan pemasukan demi menutup beban operasional. “Kami evaluasi dulul, kita belum lihat hitung-hitungannya. Yang jelas, kami masih menimbang untuk melihat sumber pendapatan lain,” katanya kepada wartawan di Balai Kota. (den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs