Soekarwo Gubernur Jatim mengatakan Lumajang merupakan daerah yang kaya akan pertanian. Untuk itu dirinya berpesan agar ke depan ditingkatkan pola pertaniannya dari on farm menjadi off farm.
“Artinya, jangan menjual dalam bentuk mentah. Karena jika diolah dalam berbagai produk, contohnya pisang bisa dijadikan kripik, maka nilai ekonomisnya lebih tinggi. Demikian pula gabah, jangan dijual dalam bentuk gabah kering panen. Karena jika dijual dalam bentuk gabah kering giling lebih mahal,” paparnya dalam acara serah terima memori jabatan Bupati Lumajang di Pendopo Kabupaten Jl. Alun-Alun Selatan, Kamis (23/4/2015).
Hal ini harus didukung dengan tumbuhnya industri primer yang bisa dikelola masyarakat di dekat potensi itu sendiri. Untuk industri primer, menurutnya, tidak perlu menunggu adanya investasi dalam bentuk fabrikasi.
“Masyarakat bisa diberdayakan, diberikan permodalan dengan bunga rendah. Jika industri primer tumbuh, maka pengolahan off farm ini akan menyokong pertumbuhan perekonomian daerah ke depannya. Sekaligus ini sebagai persiapan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” terangnya.
Dari sektor pertambangan, Lumajang yang kaya akan sumberdaya alam berupa pasir galian C Semeru dan pasir besi bisa mengoptimalkannya sebagai kekayaan daerah.
“Namun dari pengamatan saya, sektor pertambangan di Lumajang ini tidak meningkat. Hal ini disebabkan faktor distribusi hasil tambang yang ke depan perlu dicarikan alternatifnya. Apakah dengan dermaga atau bagaimana,” bebernya.
Selain itu, untuk sektor pertambangan selama ini hanya material hasil tambangnya saja yang diangkut ke luar daerah. Semestinya harus ada proses produksi di daerah penghasil material tambang dalam bentuk smelter untuk pasir besi. Dan pengolahan bahan dasar menjadi setengah jadi dalam bentuk smelter ini harus didorong dibangun di Lumajang.
Dengan dioptimalkannya berbagai potensi yang ada, lanjut Pakde Karwo, maka pertumbuhan ekonomi Lumajang dipastikan akan semakin baik. “Caranya seperti yang saya sampaikan tadi, yang paling pokok adalah meningkatkan nilai tambah dari potensi yang dimiliki daerah,” pungkasnya. (her/dop/rst)