Sabtu, 23 November 2024

Kasal Tegaskan Pentingnya Potensi Maritim Demi Kesejahteraan Indonesia

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Kasal usai memberikan kuliah umum. Foto: Dispen AL

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa UHT, STTAL, Stikes, Taruna AAL, Pasis Pwo, Pasis Diklapa ll, di Gedung R. Mulyadi, Kobangdikal, Surabaya.

Kuliah umum yang bertemakan Arti Penting Penguatan Budaya Maritim dan Pengembangan Teknologi Kelautan untuk Mendukung Pencapaian Visi Maritim Indonesia ini dihadiri para Pejabat Utama Mabesal, para Pemimpin Kotama TNI Angkatan Laut wilayah timur, serta undangan lainnya.

Kasal dalam materi kuliahnya mengatakan, potensi maritim merupakan urat nadi perikehidupan masyarakat yang berdiam di sebuah wilayah yang berbentuk kepulauan, dimana luas laut jauh lebih besar dibandingkan dengan luas daratan.

Para mahasiswa semakin antusias tatkala Kasal membeberkan lima pilar kebijakan maritim, yang terdiri dari: budaya maritim, sumber daya laut, Infrastruktur dan konektifitas maritim, diplomasi maritim, dan pertahanan maritim.

Pada bagian lain Kasal mengatakan, melalui sejarah kita mengetahui banyak hal tentang strategi besar Majapahit mempersatukan wilayah Indonesia melalui Sumpah Amukti Palapa oleh Maha Patih Gajah Mada, ketangguhan pelaut-pelaut Bugis-Makassar, ekspedisi melintasi benua & jalur perdagangan.

Dalam upaya mewujudkan penguatan budaya maritim bangsa, Kasal menyampaikan lima strategi jitu, yakni: mewujudkan kebijakan pemerintah yg berorientasi kepada visi maritim, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang maritim, memberdayakan potensi sumber daya kelautan, meningkatkan sinergitas tri pilar industri pertahanan, serta meningkatkan pertahanan dan keamanan maritim.

Menyoroti bidang sains dan teknologi keamanan dan keselamatan di lingkungan maritim, Kasal mengatakan, situasi lingkungan maritim sangat kompleks, sehingga dibutuhkan jaminan keamanan dan keselamatan di lingkungan maritim.

Adapun kemampuan teknologi yang diperlukan terdiri dari: mendeteksi kemungkinan terjadinya pelanggaran hukum di laut, mengidentifikasi jenis pelanggaran dan mengidentifikasi pelaku tindak pelanggaran hukum di laut, melaksanakan komunikasi atau koordinasi dengan sesama stakeholder di bidang keamanan maritim; dan melaksanakan tindakan terhadap pelaku kejahatan dengan cara persuasif ataupun represif bila diperlukan.

Hadir pada acara tersebut, para Pejabat Utama Mabesal, para Pemimpin Kotama TNI Angkatan Laut wilayah timur, Koordinator Staf Administrasi (Koorsmin) Kasal H. Krisno Utomo, M.A., M.M.S., Kepala Bagian Protokol (Kabagkol) Kasal Mayor Laut (P) Sunu Tri Yuana, serta undangan lainnya.(tok/rst)

a.n. Kepala Dispenal Kasubdispenum, Suradi Agung Slamet, S.Sos., S.T., Kolonel Laut (P) NRP 10092/P

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs