Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) bersamaan dengan peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika.
“Melalui penyelenggaraan KPAA ini, DPR RI akan mengusung beberapa
isu strategis yang menjadi pendukung diplomasi pemerintah,” kata Wakil
Ketua DPR RI, Fadli Zon, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Menurut Fadli Zon, KPAA akan diselenggarakan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Kamis (23/4). Kemudian, pada Jumat (24/4), delegasi parlemen dari negara-negara Asia Afrika yang menjadi peserta KPAA menghadiri KAA di Bandung.
Fadli Zon menjelaskan, isu-isu strategis itu meliputi soal pelanggaran hak azasi manusia di negara-negara Asia Arfika serta mendorong kemerdekaan Palestina.
Melalui penyelenggaraan KPAA ini, menurut dia, DPR RI akan semakin meningkatkan kerja sama antara parlemen di negara-negara Asia Afrika.
Sementara itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP),
Nurhayati Ali Assegaf menambahkan, KPAA akan diikuti delegasi parlemen
dari 24 negara tersmasuk Indonesia. “Sampai saat ini sudah 23 negara yang menyampaikan konfirmasinya akan hadir pada KPAA,” katanya.
Nurhayati menjelaskan, penyelenggaraan KPAA ini memiliki makna
strategis bagi Indonesia untuk melakukan diplomasai lapis kedua, guna
menguatkan diplomasi pemerintah.
Menurut dia, parlemen Indonesia masuk ke dalam grup parlemen Asia Afrika yang berjumlah 56 negara. Namun, pada penyelenggaraan KPAA mendatang, sebanyak 23 negara yang memberikan konfirmasi akan hadir. (ant/rst)