Sabtu, 23 November 2024

Harga Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar AS

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (14/4/2015) karena dolar AS menguat dan investor terus berdagang di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga.

Seperti dilansir Antara, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 5,3 dolar AS, atau 0,44 persen, menjadi menetap di 1.199,30 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,18 persen menjadi 99,54 per pukul 18.20 GMT. Sebuah penguatan greenback akan membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi investor sehingga logam mulia itu menyeret turun.

Sementara itu, pernyataan hawkish seorang pejabat Fed tentang kenaikan suku bunga juga menekan emas. Pada Jumat lalu, Jeffrey Lacker, Presiden Federal Reserve Richmond mengatakan kepada sekelompok perencana keuangan di Sarasota bahwa ia mendukung kenaikan pada Juni, mengatakan saat itu lingkungan pendukung untuk menaikkan suku akan menjadi kuat.

Perak untuk pengiriman Mei turun 9,1 sen, atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 16,291 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 16,7 dolar AS, atau 1,43 persen, menjadi ditutup pada 1.153,90 dolar AS per ounce. (ant/dwi)

Berita Terkait

Harga Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar AS

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Rabu (8/4/2015) karena dolar AS berbalik menguat (rebound), menempatkan tekanan pada logam mulia.

Seperti dilansir Antara, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni kehilangan delapan dolar AS atau 0,66 persen, menjadi menetap di 1.210,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Emas berada di bawah tekanan setelah Indeks Dolar AS naik 0,62 persen menjadi 97,67 pada pukul 17.05 GMT, Selasa. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka kontrak emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas juga berada di bawah tekanan karena laporan lowongan kerja yang dirilis pada Selasa oleh Departemen Tenaga Kerja AS sedikit lebih baik dari yang diharapkan, dengan 5,133 juta lowongan pekerjaan pada hari kerja terakhir Februari, naik dari 4,965 juta pada Januari.

Informasi tambahan yang difaktorkan ke dalam harga emas adalah waktu kenaikan suku bunga Fed AS. Para analis mengatakan kenaikan akan menjadi yang pertama dalam hampir satu dekade, dan waktu pengumuman serta jangka waktunya untuk kenaikan tersebut belum jelas bagi investor.

Perak untuk pengiriman Mei turun 27 sen atau 1,58 persen, menjadi ditutup pada 16,84 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 6,5 dolar AS atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 1.173,90 dolar AS per ounce. (ant/dwi)

Berita Terkait

Harga Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar AS

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (6/3/2015) pagi karena pelemahan euro menyebabkan dolar AS menguat lebih jauh.

Seperti dilansir Antara, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, turun 4,7 dolar AS atau 0,39 persen, menjadi menetap di 1.196,20 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Indeks Dolar AS naik pada Kamis sebesar 0,54 persen menjadi 96,43, menempatkan emas di bawah tekanan. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Meskipun terjadi pelemahan dalam data AS, analis mengatakan bahwa investor tinggal dengan dolar bukannya pindah ke aset-aset safe haven seperti emas karena pelemahan di zona euro.

Logam mulia mendapat dukungan ketika laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal naik 7.000 menjadi jauh lebih tinggi dari perkiraan 320.000 klaim selama pekan yang berakhir 28 Februari.

Laporan tersebut muncul menjelang laporan situasi lapangan kerja AS pada Jumat waktu setempat, tetapi analis memperingatkan bahwa tidak mungkin klaim pengangguran akan mempengaruhi laporan pada Jumat.

Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), pada Kamis (5/3/2015) menyatakan bahwa program pelonggaran kuantitatif ECB 1,1 triliun euro akan dimulai pada 9 Maret.

ECB juga menaikkan proyeksi pertumbuhan zona euro untuk 2015 dan 2016 menjadi 1,5 persen dan 1,9 persen. Analis mencatat bahwa setelah berita ini, saham-saham AS diperdagangkan lebih tinggi dan emas diperdagangkan lebih rendah.

Dua laporan lainnya, keduanya dari Departemen Perdagangan AS, menempatkan momentum kenaikan pada emas. Satu laporan menunjukkan pesanan pabrik turun untuk bulan keenam berturut-turut. Pesanan Januari turun 0,2 persen.

Laporan lain menemukan pertumbuhan produktivitas non-pertanian pada kuartal keempat menurun sebesar 2,2 persen. Kedua laporan itu sedikit lebih buruk dari yang diperkirakan.

Perak untuk pengiriman Mei tetap tidak berubah, ditutup pada 16,158 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 1,6 dolar AS, atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 1.180,10 dolar AS per ounce. (ant/dwi)

Berita Terkait

Harga Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar AS

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (12/2/2015) pagi karena dolar AS menguat di tengah pelemahan di zona euro.

Seperti dilansir Antara, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, turun 12,6 dolar AS atau 1,02 persen, menjadi menetap di 1.219,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Indeks Spot Dolar, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,28 persen menjadi 95,0220, menempatkan tekanan pada logam mulia.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga jika dolar naik, emas yang diukur dengan dolar akan menjadi lebih mahal dan dengan demikian kurang menarik bagi investor, yang pada gilirannya menyeret turun emas berjangka.

Analis mengatakan bahwa penguatan dolar berpotensi mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan, menempatkan tekanan tambahan pada harga emas.

Analis lainnya percaya bahwa penurunan emas dibatasi oleh ketidakpastian di Yunani yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa zona euro akan melemah jika Yunani menolak atau tidak mampu membayar utang dana talangan (bailout).

Perak untuk pengiriman Maret turun 11,2 sen atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 16,761 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 11,7 dolar AS, atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 1.195,60 dolar AS per ounce. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs