Gubernur Jawa Timur sudah kirim surat ke Menteri Perhubungan yang intinya tetap mendukung larangan pengoperasian kapal Landing Craft Tank (LCT) demi keselamatan pengguna jasa.
Wachid Wahyudi Kepala Dinas Perhubungan & LLAJ Provinsi Jawa Timur pada Radio Suara Surabaya mengatakan, SK Menteri Perhubungan tentang larangan kapal melalui Dirjen Perhubungan Darat tertanggal 12 Maret 2015.
“Kalau di Jatim berdampak pada moda transportasi penyeberangan Ketapang-Gilimanuk,” kata dia.
Dengan dilarangnya kapal LCT, lanjut dia, maka akan terjadi antrean yang cukup panjang. Karena 14 kapal LCT perhari rata-rata melayani 1.859 unit kendaraan roda empat.
“Tapi Gubernur berharap ada penambahan dermaga dan penambahan kapal Roro untuk melayani limpahan dari tidak beroperasionalnya kapal LCT,” ujar dia.
Saat ini, kata Wachid, memang terjadi antrean untuk jalur truk. Jika antrean mengular maka akan disiapkan kantong-kantong parkir.
Pemilik LCT yang mogok saat ini, menunggu Dirjen Perhubungan Darat datang ke lokasi.
“Kami harap Dirjen segara datang dan segera memberi keputusan. Kami yakin pelabuhan tidak bisa menampung jumlah truk yang antre. Karena itu harus segera ada keputusan dari pusat tentang larangan LCT,” tambah dia. (dwi/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
