Sabtu, 1 Februari 2025

Tak Tahan Biaya Operasional, Tiket KA Naik Sampai 500 Persen

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Kenaikan tarif kereta api ekonomi berlaku mulai 1 April 2015 bervariasi antara 50-500 persen. Pertimbangannya karena bersamaan dengan momentum kenaikan BBM dan kurs rupiah terhadap dolar.

“Tarif kereta api ekonomi sudah 10-12 tahun tidak naik. Tarif lama memang tidak sehat dan mematikan bus, perbedaan harganya terlalu tinggi. Sementara itu kenaikan kurs dolar dan BBM, membuat biaya operasional kita tinggi,” kata Hanggoro Direktur Lalu Lintas KA Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan pada Radio Suara Surabaya.

Hanggoro menjelaskan, kenaikan tarif kereta adalah keputusan pemerintah pusat, pihaknya hanya bertugas sebagai pelaksana.

“Kami sebagai pelaksana saja, jika tidak dinaikkan subsidi hanya bertahan sampai Juli atau Agustus saja,” kata dia, Rabu (1/4/2015).

Kata Hanggoro, momentum ini kelihatannya agak berat dan masyarakat menilai ini sebagai bad news. Tapi keputusan ini memang harus diambil dengan beberapa pertimbangan yang ada.

“Saya masih yakin masyarakat masih mampu. Kita juga meningkatkan layanan dan perbaikan fasilitas. Kita berharap, dengan ini perusahaan akan menjadi sehat dan tiket kereta api ini akan tetap,” katanya.

Hanggoro menambahkan, kenaikan tarif ini terpaksa dilakukan demi kelangsungan kereta api. Tarif yang sekarang diberlakukan lebih proporsional dan ke depan PT KA akan lebih sustainable.

Kenaikan tarif sendiri bervariasi mulai dari 20 hingga 500 persen. Tiket Surabaya Kertosono misalnya, dari 2.000 naik menjadi 10.000 rupiah.(dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 1 Februari 2025
30o
Kurs