Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat (27/3/2015) karena ketidakpastian yang dipicu oleh serangan udara di Yaman mendorong investor beralih ke aset-aset “safe haven”.
Seperti dilansir Antara, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 7,8 dolar AS, atau 0,65 persen, menjadi menetap di 1.204,80 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah Arab Saudi dan sekutu Teluk Arab-nya memulai operasi militer di Yaman.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, dan Qatar mengatakan Kamis, mereka telah memutuskan untuk bertindak melindungi Yaman terhadap “agresi” oleh milisi Houthi, menurut pernyataan bersama.
Namun demikian, dolar mengurangi penyerbuan investor terhadap emas, karena indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik didukung laporan pekerjaan yang positif.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Kamis, klaim pengangguran awal turun tajam selama pekan yang berakhir 21 Maret sebesar 9.000, menjadi 282.000. Ini menempatkan tekanan pada emas karena laporan itu sedikit lebih baik dari yang diharapkan. Namun, para analis mengingatkan bahwa hal itu tidak mungkin akan mempengaruhi laporan pekerjaan reguler akhir bulan ini.
Perak untuk pengiriman Mei naik 14 sen, atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 17,14 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 7,5 dolar AS, atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 1.154,00 dolar AS per ounce. (ant/dwi)