Azhar Asisten Kesejahteraan Provinsi Jawa Timur mengharapkan para orang tua yang memiliki anak penyandang Down Syndrome agar jangan tertutup.
“Anak penyandang Down Syndrome itu ingin hidup seperti anak-anak lain,” ujarnya dalam acara peringatan Hari Down Syndrome di Surabaya, Senin (23/3/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Tjuk Kasturi Sukiyadi, Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) menilai kepedulian terhadap penyandang Down Syndrome merupakan tugas semua orang.
“Acara ini menunjukkan bentuk kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap para penyandang Down Syndrome karena memberi kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan dunia dalam pandangan mereka,” kata Tjuk Kasturi.
Berdasarkan pantauan suarasurabaya.net, acara yang bertajuk Wonderful Indonesia in Down Syndrome Children tersebut berlangsung meriah. Sebanyak 210 anak penyandang Down Syndrom hadir pada kesempatan kali ini.
“Saya apresiasi kepada seluruh orang tua para penyandang Down Syndrome yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam acara ini. Beliau yang berperan paling banyak dalam acara ini. Saya juga berharap, tahun depan akan lebih meriah lagi,” kata Tjuk Kasturi.
Dalam acara yang digelar di Ballroom C Hotel Shangrila Surabaya ini, beberapa anak penyandang Down Syndrome menampilkan bakatnya dengan bernyanyi dan menari. Selain itu, mereka juga diberi fasilitas untuk menggambar dan menciptakan kreasi kreasi lainnya dalam bentuk kesenian.
Sekadar diketahui, Hari Down Syndrome Sedunia jatuh pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya. Down Syndrome sendiri merupakan sebuah abnormalitas yang ditandai dengan kelebihan kromosom sehingga penderitanya mengalami pelambatan mental. (dop/iss/ipg)
Teks Foto:
1. Tjuk Kasturi Sukiyadi Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS).
2. Salah satu anak penyandang down syndrome yang unjuk kebolehan dengan menari di atas panggung.
Foto: Dodi suarasurabaya.net