Satrio Wiweko, pemerhati lingkungan mengatakan hampir separuh sumber air di Indonesia telah lenyap karena kerusakan dan alih fungsi hutan.
“Dari 421 sumber air, 200 sumber air telah lenyap. Hal tersebut akan berbahaya jika tidak segera dibenahi,” kata Satrio kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (22/3/2015).
Untuk mengatasi kesulitan pasokan air di masa mendatang, penanaman pohon harus dilakukan dari hulu sampai hilir serta membuat sumur resapan atau biopori agar air hujan dapat dikonservasi dalam perut bumi.
“Masyarakat dapat berperan aktif dengan membuat tandon air untuk menampung air hujan yang dapat digunakan untuk mencuci mobil, motor dan menyiram tanaman,” katamya.
Banyaknya limbah domestik dari maraknya usaha laundry dan cuci motor atau mobil juga menjadi sorotan tersendiri bagi para pemerhati lingkungan.
“Limbah industri dan domestik dapat menurunkan kualitas air. Kalau dibiarkan makin lama air makin kritis,” kata Satrio.
Dirinya juga mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat memahami jika air merupakan titipan generasi mendatang sehingga harus dijaga dengan baik. (iss/rst)