Badan Intelijen Negara (BIN) masih terus meneliti 16 WNI yang hilang di Turki apakah mereka bergabung dengan Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) atau tidak. Demikian ditegaskan Marciano Norman Kepala Badan Intelijen Negara menyikapi belum juga diketahuinya keberadaan 16 WNI yang hilang di Turki tersebut.
Menurut Marciano, BIN masih meneliti motif 16 WNI yang menghilang di Turki itu, apakah murni ekonomi, atau bergabung dengan kelompok radikal.
“Ada dua kelompok yang harus dipisahkan. Pertama, adalah mereka punya faham yang sama di dalam mencapai tujuannya bergabung dengan kelompok yang radikal. Tetapi, yang kedua, ada juga motifnya murni ekonomi yaitu bekerja di sana sebagai pembantu rumah tangga dan sebagainya untuk kehidupan yang lebih baik.” ujar Marciano di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Ia menjelaskan, memang beberapa WNI ada yang sudah bergabung dengan ISIS, tetapi 16 WNI yang hilang ini belum bisa dipastikan bergabung dengan ISIS, karena banyak di antaranya adalah masih anak-anak.(faz/ipg)