Sabtu, 23 November 2024

Februari, Impor Jatim Capai 1,59 Miliar Dolar AS

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur di Surabaya. Foto: Dodi suarasurabaya.net

Impor Provinsi Jawa Timur pada bulan Februari 2015 mencapai 1,59 miliar dolar AS. Dibanding dengan bulan Januari 2015, perkembangan impor Jatim termasuk menurun sebesar 11,71 persen.

“Pada bulan Januari 2015, impor migas Jawa Timur mencapai US$0,39 miliar. Untuk nonmigas sendiri mencapai US$1,42 miliar. Sementara pada bulan Februari, impor migas menjadi US$0,32 miliar dan impor nonmigas menjadi US$1,36 miliar,” kata Satriyo Wibowo Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Senin (16/3/2015).

Kata Satriyo, impor bahan baku Jawa Timur masih menjadi jumlah yang paling besar dibandingkan dengan impor golongan lain. Impor bahan baku Jawa Timur pada bulan Februari 2015 mencapai 83,57 persen.

“Pengusaha masih menahan diri untuk mendatangkan barang dalam jumlah besar. Kecuali untuk hal-hal yang mendesak. Untuk impor barang modal Jatim sendiri 8,86 persen dan barang konsumsi 7,57 persen,” terang dia.

Dirinya melanjutkan, komoditi gandum menjadi salah satu sektor impor Jatim yang tingkat penurunnya tertinggi. Terhitung impor gandum di Jawa Timur mengalami penurunan sebanyak 33,60 persen.

“Sementara kita banyak melakukan impor di sektor biji-bijian berminyak yang naik sebanyak 60,10 persen dibandingkan dengan bulan Februari lalu. Impor alumunium di Jatim juga mengalami peningkatan sebanyak 10,03 persen,” imbuhnya.

Di bulan Februari lalu, Jawa Timur paling banyak menurunkan sektor impornya di wilayah ASEAN. Tercatat, Jatim paling banyak menurunkan impor dari Singapura dan Malaysia.

“Impor Jatim dari Singapura turun 83,75 persen, sementara dari Malaysia juga turun 34,39 persen. Impor kita naik dari Thailand sebanyak 87,07 persen. Untuk negara yang berada di ASEAN lainnya impor Jatim juga naik sebanyak 4,15 persen,” paparnya.

Selain ASEAN, impor Provinsi Jawa Timur juga menurun dari negara-negara yang berada di kawasan Uni Eropa. Tercatat, impor Jatim paling banyak menurun dari negara Jerman.

“Impor Jatim dari Jerman turun sebanyak 43,67 persen. Setelah itu, impor Jatim juga menurun dari negara Belanda sebanyak 26,15 persen dan Inggris sebanyak 16,26 persen,” ungkapnya. (dop/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs