Sabtu, 23 November 2024

Ekspor Jatim Menurun 16,04 Persen

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Jalan Raya Kendangsari Industri No 43-44 Surabaya. Foto: Dodi suarasurabaya.net

Perkembangan ekspor di Provinsi Jawa Timur pada Februari 2015 lalu menurun sebanyak 16,04 persen. Tren penurunan ekspor Jatim ini akibat dari kondisi nilai tukar rupiah yang semakin tidak menentu.

“Kalau kita lihat dari nilai tukar rupiah yang terus melemah, mungkin dari pihak eksportir juga masih menahan diri sambil menunggu perkembangan rupiah jadi lebih baik. Dengan nilai rupiah yang sekarang sedang melemah, itu kan membuat biaya investasi jadi lebih besar,” kata Satriyo Wibowo Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Senin (16/3/2015).

Satriyo melanjutkan, untuk ekspor migas, minyak mentah menjadi salah satu sektor ekspor Jatim yang tingkat penurunannya tertinggi sebesar 21,96 persen. Sementara itu, kata Satriyo, minyak dan gas menunjukkan tren positif pada bulan Februari ini.

“Ekspor minyak mentah Jatim pada bulan Februari 2015 naik sebanyak 62,09 persen. Sedangkan ekspor gas Jatim juga naik sebanyak 46,37 persen,” kata Satriyo.

Untuk ekspor nonmigas, lanjut Satriyo, juga sedang mengalami tren penurunan berdasarkan data di bulan Februari lalu. Dirinya menerangkan, turunnya ekspor nonmigas Jawa Timur di bulan Februari sebesar 16,19 persen.

“Turunnya ekspor nonmigas Jatim itu paling banyak terjadi di wilayah ASEAN. Penurunan ekspor Jatim di ASEAN paling besar terjadi di Singapura dengan 30,73 persen dan Malaysia dengan 25,46 persen,” terang dia. (dop/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs