Minggu, 24 November 2024

Ragam Wisata Kota Surabaya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Patung Sura dan Baya di depan Kebun Binatang Surabaya.

Surabaya memiliki banyak destinasi tempat wisata yang menarik para wisawatan baik domestik ataupun internasional. Misalnya taman, wisata religi, museum, pantai, monumen hingga wisata kuliner.

Taman

Dalam pengertian terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan dan kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau penggunanya. Berdasarkan skala dan bentuknya, taman dapat disebut garden, park, atau landscape.

Banyaknya lahan-lahan kosong ditengah kota, kini dijadikan taman kota dan hutan kota. Keasrian Ruang terbuka Hijau (RTH) tersebut telah melekat pada Kota Surabaya dan menjadi rujukan kota lain.

1. Taman Bungkul
Revitalisasi Taman Bungkul dengan konsep Sport, Education, dan Entertainment telah diresmikan sejak tanggal 21 Maret 2007. Area seluas 900 meter persegi yang dibangun dengan dana sekitar 1,2 Milyar itupun dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti skateboard dan sepeda BMX track, jogging track, plaza (sebuah open stage yang bisa digunakan untuk live performance berbagai jenis entertainment), akses internet nirkabel (Wi-Fi atau HotSpot), telepon umum, arena green park seperti kolam air mancur, dan area pujasera. Bahkan taman ini juga dilengkapi dengan jalur bagi penyandang cacat agar mereka pun dapat ikut berekreasi.

Taman yang berada di jalan protokol, yakni di Jalan Raya Darmo itu makin bisa dirasakan manfaatnya bagi warga kota metropolitan Surabaya. Di area ini warga kota bisa menghirup beragam manfaat, keindahan, kenyamanan, kesehatan dan kesenangan sekaligus.

2. Taman Flora
Taman seluas 2,4 Hektar yang terletak di eks Kebon Bibit, Bratang Surabaya kini kian bertambah nilainya. Selain rindang oleh ratusan jenis pohon dan tanaman, taman ini juga disebut Techno Park karena dilengkapi dengan fasilitas teknologi internet. Taman Flora seluas 33.810 m2 ini dihiasi dengan berbagai tanaman, seperti teh-tehan, kana, telo-teloan, erva merah, pandanus, spider lili, zig-zag, gandarusa, dan adam eva.

Setelah diresmikan Agustus 2007, area ini dilengkapi dengan sebuah ruangan yang berukuran sekita 5×10 meter persegi. Ruangan dini digunakan untuk pembelajaran IT dengan 6 line jaringan komputer yang tersambung dengan internet. Disini dilengkapi software berbagai games interaktif untuk sosialisasi tentang lingkungan dan masalah sampah. Techno Park ini bersifat interaktif, yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak sekolah untuk praktek atau membentuk komunitas IT.

3. Taman Prestasi
Berada di Taman Prestasi bagai menemukan oase di tengah kota. Bagaimana tidak, taman seluas 6000 m2 ini dihiasi sekitar 21 jenis tanaman sehingga terasa nyaman untuk melepas penat. Anak-anak pun dapat bermain sambil belajar mengenal lingkungannya. Area ini dilengkapi panggung terbuka, panggung teater, dan sarana permainan anak-anak. Disini, warga kota juga dapat menyaksikan replika penghargaan yang pernah diraih oleh kota Surabaya, seperti Wahana Tata Nugraha, Adipura Kencana, dan lain-lain.

Obyek wisata ini juga menawarkan petualangan lain, seperti menyusuri kalimas dengan perahu naga atau perahu dayung. Bahkan, bagi keluarga yang ingin menikmati suasana asri taman dengan menunggang kuda, telah tersedia kuda-kuda kekar yang siap mengantar anda. Relaksasi warga kota bersama keluarga di area ini kian nyaman karena dihiasi beragam jenis bunga dan tanaman warna-warni. Kesejukan terasa nikmat oleh pepohonan yang rindang.

4. Taman Persahabatan
Area seluas 2.259 m2, eks SPBU Sulawesi, kini telah disulap menjadi taman yang indah. Taman persahabatan ini pun menambah deretan taman rekreasi yang nyaman bagi keluarga di surabaya.warga kota kerap memanfaatkan tempat ini untuk wisata bersama keluarga dan anak-anaknya.

Area ini tampak elok oleh warna-warni 50 jenis bunga dan tanaman yang menghiasi taman. Selain itu, tempat wisata in juga dilengkapi jogging track, shelter, arena permaianan anak, dan air mancur. anak-anak muda sering memanfaatkan tempat in untuk bermain skateboard dan olahraga serupa lainnya.

Area ini dilengkapi panggung terbuka, panggung teater, dan sarana permainan anak-anak. Disini, warga kota juga dapat menyaksikan replika penghargaan yang pernah diraih oleh kota Surabaya, seperti Wahana Tata Nugraha, Adipura Kencana, dan lain-lain.

5. Taman Lansia
Fungsi taman kota Surabaya sebagai tempat olahraga, rekreasi warga kota, hang out, dan menghirup udara segar jauh dari polusi, makin banyak alternatif. Surabaya bahkan telah memiliki Taman Lanjut Usia atau Taman Lansia. Area yang dimanfaatkan sebagai taman alternatif untuk para lanjut usia itu berlokasi di Jalan Kalimantan.

Area seluas kira-kira 2000 m2 eks SPBU Kalimantan itu, di set up menjadi taman yang cantik sekaligus segar, beragam tanaman dan bunga cantik menghiasi. Di sela warna warni tanaman itu tersedia track yang khusus di buat untuk kenyaman kusi roda para lansia. ada pula tempat duduk untuk penghantar saat menemani para lansia menikmati suasana kota di pagi atau sore hari.

Kesejukan suasana di taman ini kian segar oleh keberadaan air mancur di tengah taman. Kesegaran itu tentu bisa memecah kepekatan polusi udara dari kendaraan bermotor yang cukup padat melewati bilangan ini. Taman Lansia, eks-SPBU kalimantan berhias puluhan jenis bunga dan tanaman berwarna-warni, seperti, pandanus, teh-tehan, zisigium, erva merah, telo-teloan, rumput gajah, rumput jepang, andong merah, pandanwangi, cendrawasih, pakis boston, keindahan tanaman berbaur dengan air yang segar dan air mancur.

6. Taman Apsari
Taman Apsari memiliki keunikan dibandingkan kawasan Surabaya lainnya. Taman yang berada di depan gedung grahadi itu terasa sejuk dan relatif tenang, meski tempatnya di tengah kota, Didalam area ini terdapat Patung Suryo dan Joko Dolog.

Di area seluas 5.300 m2 itu dilengkapi lebih kurang 20 jenis bunga dan tanaman. Di sela bunga dan tanaman itu di sediakan jogging track yang nyaman untuk jalan-jalan. Sebagian anak muda bahkan menggunakannya untuk bermain skateboard. Sebagian warga surabaya yang lain memanfaatkannya sebagai tempat kongkow-kongkow semalaman sampai pagi menjelang.

7. Taman Yos Sudarso
Taman Yos Sudarso terdiri dari taman dan pedetrian, yang kerap kaki warga kota maupun turis mancanegara. Di area taman ini terdapat Monumen Panglima Sudirman yang tampak kian gagah di terangi sorot lampu di waktu malam. Para penghobi skateboard kerap menjadikan track di bawah monumen sebagai arena berlatih dan mengadu kemampuan. Bahkan di akhir pekan, sekitar taman dan pedestrian ini ramai di kunjungi warga kota Surabaya untuk sekadar duduk-duduk bersama sanak kelurganya.

8. Taman Dr. Soetomo
Jalur Dr. Soetomo-Darmo maupun Dr. Soetomo-Dipenogoro merupakan jalur kota yang ramai. Namun, melewati jalur ini terasa teduh karena terdapat taman yang membelah dua jalur tersebut. Apalagi di jalur ini terdapat bundaran yang dijadikan taman untuk interaksi keluarga. Tak jarang warga kota menikmati keceriaan bersama keluarga di taman seluas 103 m2 ini. Taman ini dilengkapi sekitar 6 tanaman warna-warni dan jogging track untuk jalan-jalan atau untuk anak bersepeda.

9. Taman Mayangkara
Taman Mayangkara dibangun antara lain untuk mengenang keberanian Batalyon 503 Mayangkara di bawah pimpinan Mayor Djarot Soebyantoro saat menghadapi Belanda. Di Area Taman Mayangkara, di depan Rumah Sakit Islam (RSI), terdapat monumen Mayor Djarot Soebyantoro menaiki kuda putih Mayangkara. Warga Surabaya biasa menyebut Monumen Mayangkara. Berada di lokasi ini terasa makin nyaman karena seluruh area taman telah berhias warna-warni bunga dan tanaman hias. Bahkan, di sekeliling monumen dilengkapi arena untuk jalan-jalan dan sarana untuk memadu keceriaan bersama keluarga.

10. Taman Ronggolawe
Monumen Ronggolawe di Jalan Gunungsari didirikan sebagai kenangan bahwa Surabaya memiliki sosok pemberani dan berjiwa kepahlawanan tinggi. Area monumen itu pun dibuat menjadi Taman Ronggolawe. Setelah dilakukan pembenahan, taman itu kian sering dijadikan tempat bersuka ria warga Kota Surabaya bersama keluarga, karena terdapat playground area untuk anak-anak. Kenyamanan dibawah rindangnya pepohonan juga kerap dimanfaatkan anak-anak sekolah untuk belajar dan bermain di sekitar taman. Area sisanya juga sering digunakan anak-anak muda untuk area bermain sepak bola.

Wisata Religi

1. Masjid Sunan Ampel di Jl. KH. Mansyur Surabaya
Masjid Sunan Ampel sendiri didirikan pada tahun 1421 oleh Raden Mohammad Ali Rahmatullah alias Sunan Ampel dengan dibantu kedua sahabat karibnya, Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji (Mbah Bolong) dan para santrinya. Di atas sebidang tanah di Desa Ampel (sekarang Kelurahan Ampel) Kecamatan Semampir sekitar 2 kilometer ke arah Timur Jembatan Merah.

Bangunan Masjid Sunan Ampel memiliki gaya arsitektur jawa yang dipandu dengan unsur arab. Masjid sudah empat kali dipugar, tetapi keaslian bangunan ini tetap dipelihara dan di rawat. Masjid Agung Sunan Ampel memiliki keunikan di mana terdapat enam belas tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati yang panjangnya 17 meter tanpa sambungan, diameter 60 centimeter. Angka 17 menunjukkan jumlah raka’at dalam sehari.

Selain itu masjid memiliki 48 pintu itu dipertahankan sesuai aslinya, dengan diameter satu setengah meter dengan tinggi dua meter. Kompleks makam dikelilingi tembok besar setinggi 2,5 meter. Makam Sunan Ampel bersama istri dan lima kerabatnya dipagari baja tahan karat setinggi 1,5 meter, melingkar seluas 64 meter persegi. Khusus makam Sunan Ampel dikelilingi pasir putih. Di tempat ini juga terdapat sumur bersejarah yang kini sudah ditutup dengan besi. Banyak yang meyakini air dari sumur ini memiliki kelebihan seperti air zamzam di Mekkah. Banyak masyarakat yang minum dan mengambil untuk kemudian dibawa pulang.

2. Masjid Kemayoran di Jl. Indrapura
Masjid Kemayoran merupakan masjid yang memiliki 3 keunikan; keunikan pertaman, salah satu masjid tertua sesudah Masjid Ampel. Keunikan ke dua, satu-satu masjid yang dibangun pemerintah belanda. Keunikan ke tiga Masjid Terbesar Pertama di surabaya sampai tahun 1905. Masjid kemayoran ini di bangun pada tahun 1772 berdasarkan karya arsitek J.W.B. Wardenaar dengan gaya arsitektur jawa kuno.

Bangunan masjid terdiri dari bangunan utaman, sebagai ruang beribadah dan dua menara yang berada di sisi kiri dan kanan. Dengan ketinggian menara sekitar 70 kaki. Salah satu menara tersebut kemudian runtuh terkena sambaran petir. Sekarang masjid kemayoran memiliki satu menara. Di dinding dalam masjid kemayoran terdapat prasasti terbuat dari logam bertuliskan huruf jawa dan tulisan berbahasa jawa pada masa pemerintahan bupati Temenggung Kromojoyo Dirono.

3. Masjid Agung Al Akbar di JL. Masjid AL Akbar No.1 Wisma Pagesangan
Masjid Nasional Agung Al Akbar ialah masjid terbesar kedua di Indonesia yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Memiliki luas bangunan 28.505 meter persegi. Dan berdiri diatas lahan seluas 11,3 hektar. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Agung Surabaya. Kesan unik dari Masjid ini terlihat dari kubah masjid seperti stuktur daun, yaitu dengan memadukan warna hijau dan biru memberikan kesan sejuk.

Masjid ini juga dilengkapi dengan satu menara setinggi 99 meter yang memiliki lift, dengan membeli tiket masuk kita dapat menikmati pemandangan kota surabaya dari atas menara. Masjid ini dapat menampung jama’ah sebanyak 25.ooo orang ini dibangun pada tahun 1999 dan diresmikan oleh PResiden Abdurachman Wahid pada 10 November 2000. Posisi masjid ini berada di samping Jalan Tol Surabaya-Porong. Ciri yang mudah dilihat adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru.

4. Masjid Cheng Hoo di Jl. Gading no. 2, Surabaya
Masjid Cheng Hoo memiliki Arsitektur yang menarik dengan perpaduan budaya Islam, China dan Jawa. Hal ini tampak pada dominasi warna merah, hijau dan emas. Hal ini menunjukan eratnya hubungan antara budaya China dan Jawa. Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya merupakan Masjid pertama di Indonesia yang mempergunakan nama muslim Tiong hoa. Dengan bangunan yang bernuansa arsitektur khas tiongkok yang didominasi oleh warna hijau, merah dan kuning menambah khazanah kebudayaan di Indonesia.

5. Makam Sunan Bungkul di Jl. Raya Darmo Surabaya
Di bagian belakang area Taman Bungkul terdapat makam dari seorang pelopor, pejuang Agama Islam di Kota Surabaya, Beliau bernama Syech Macmuddin yang biasa dengan sebutan Ki Ageng Bungkul, atau sunan bungkul. Nama taman bungkul sendiridi ambil dari nama beliau.

Dalam komplek makam Bungkul ini terdapat sekitar 50 makam. Selain makam Mbah Bungkul sendiri di komplek ini juga terdapat makam Nyai Ageng Bungkul (Istri Mbah Bungkul), Mbah Conggrono (sahabat Mbah Bungkul), beserta kerabat dan pengikutnya. Pada hari tertentu pesarean ini ramai juga dikunjungi peziarah dari dalam kota, maupun dari luar kota surabaya.

6. Gereja Kepanjen di Jl. Kepanjen no. 4-6, Surabaya
Gereja Kepanjen atau Gereja Katolik Santa Perawan Maria merupakan salah satu gereja tertua di surabaya yang di miliki oleh kota surabaya yang wajib dilindungi dan dijaga kelestarianya. Bangunan gereja ini sebenarnya merupakan bangunan yang lebih baru yang digunakan untuk mengantikan bangunan gereja pertama di surabaya yang telah rusak pada waktu itu. Stasinya sendiri dirintis oleh salah satu imam yang pertama mendarat di surabaya, yaitu Pastor Hendrikus Waanders PR. Gereja ini memiliki bentuk yang masih utuh dan kokoh dengan gaya eropa yang dibangun pada tahun 1822 pada zaman penjajahan belanda.

7. Klenteng Hok An Kiong di Jl. Coklat, surabaya
Klenteng Hok An Kiong merupakan klenteng tertua di surabaya yang dibangun tahun tahun 1830. Awalnya kawasan dimana klenteng ini berada menjadi tempat persinggahan bagi pendatang dari Tiongkok. Umumnya mereka membawa serta patung makcho (Dewi Pelindung para pelaut dan Nelayan) untuk disembayangi. Kemudian lambat laut kawasan ini berkembang menjadi pemukiman, sehingga dirasa perlu untuk membangun sebuah klenteng sebagai tempat ibadah dan penghormatan pada makcho atau Ma Cou Po atau Thian Siang Seng Bou. Saat ini klenteng Hok An Kiong dikelola oleh Yayasan Sukhaloka.

8. Klenteng Boen Bio di Jl. Kapasan, surabaya
Klenteng yang berada di Jl. Kapasan ini sudah ada pada tahun 1910-an. Munculnya klenteng BIO terrsebut sebagai akibat makin meluasnya daerah pecinan di surabaya. Yang dulunya ada disekitar Jl. Kembang Jepun, slompretan, Jl. Coklat dan sekitarnya ke arah timur surabaya.

9. Klenteng Sanggar Agung dan Patung Buddha Empat Wajah di Jl. Sukolilo
Ciri khas dari klenteng ini adalah sebuah patung Kwan Im setinggi 20 meter yang terletak di tepi laut. Klenteng ini dipersembahkan kepada Nan Hai Guan Shi Yin Pu Sa atau Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan. Patung ini dibangun setelah seorang karyawan Sanggar Agung melihat sesosok wanita berjubah putih berjalan di atas air pada saat ia sedang menutup Klenteng di malam hari. Penampakan tersebut dipercaya sebagai penampakan Kwan Im sendiri.

Patung Buddha Empat Wajah dengan tinggi dan lebar 9 meter seluas 225 meter persegi ini diakui oleh MURI sebagai patung Religi terbessar dan tertinggi di Indonesia. Tinggi totola bangunan yang dibuka pada tanggal 9 November 2004 ini tinggi Nya 36 meter (termasuk kubah). Ditempatkan dalam bangunan berukuran panjang 9 meter lebar 9 meter dan tinggi 36 meter.

Museum

1. Museum 10 Nopember di Tugu Pahlawan
Museum 10 Nopember dibangun untuk memperkuat keberadaan Tugu pahlawan. Arsitektur Museum 10 Nopember terbilang unik, dari luar tampak bangunan utama berbentuk limas laksana piramid, mirip sekali dengan museum Louvre yang ada di paris. Sesuai dengan namanya, museum ini berisi memori dan artefak dari perjuangan arek-arek Surabaya yang heroik saat pertempuran 10 Nopember.

Bangunan museum terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 digunakan untuk pameran 10 patung yang melambangkan bentuk semangat perjuangan rakyat surabaya dan orasi Bung Tomo. Di lantai kedua Auditorium merrupakan ruang pameran senjata, reproduksi foto-foto dokumenter dan pameran koleksi peninggalan Bung Tomo. Selain itu ada dua ruang diorama yang menyajikan delapan peristiwa yang terjadi sekitar 10 November 1945 lengkap dengan narasi.

2. Museum Kesehatan di Jl. Indrapura 17, Surabaya
Masyarakat umum menyebut museum ini dengan Museum Santet karena di museum ini terdapat koleksi peralatan untuk menyantet. Museum Kesehatan didirikan tahun 1990 an. Namun Museum baru diresmikan pada tanggal 14 September 2004 dengan dilengkapi perpustakaan khusus yang mengumpulkan dan menyajikan bahan pustakaan seperti : buku, majalah kaset rekaman, rekaman video dan lain-lain.

Koleksi ini mencakup semua benda-benda bersejarah dalam pelayanan kesehatan dari berbagai daerah, ras/etnis, agama/kepercayaan dll., telah diwujudkankan dalam benda asli, benda tiruan, replika foto atau gambar. Sementara paparan atau pameran teknis dalam museum ini disajikan dalam ruangan yang berbeda yang di sebut sasana. Berbagai peralatan medik dan non medik pendukung upaya kesehatan disimpan dan dipamerkan diruang ini. Benda-benda ini digunakan oleh institusi kesehatan pada jaman dulu dan menjadi benda bersejarah yang sangat besar jasanya untuk kesehatan masyarakat kita.

3. Museum House Of Sampoerna di Jalan Taman Sampurna No.6
Museum House Of Sampoerna berada di “kota tua surabaya”, tidak jauh dari bangunan cagar budaya; Penjara Kalisosok. Museum ini berada di komplek bangunan megah bergaya kolonial Belanda ini dibangun pada tahun 1863 dan saat ini merupakan situs berharga yang lestarikan. Di dalam komplek ini selain museum terdapat gedung galeri seni, kafe dan toko cinderamata.

Awalnya kompleks bangunan ini digunakan sebagai panti asuhan putra yang dikelola oleh belanda bernama “Jongen Weezen Indirichting. Komplek ini dibeli pada tahun 1932 oleh Liem Seeng, pendiri Sampoerna, sebagai pabrik rokok Sampoerna pertama. Sampai saat ini masih dijadikan pabrik untuk memproduksi rokok kretek. Bangunan ini berusia lebih dari 140 tahun dan saat ini juga difungsikan sebagai museum rokok yang mengkoleksi perjalanan bisnis Pabrik Rokok Sampoerna. Museum ini merupakan museum swasta satu-satunya di Surabaya.

4. Museum Rumah Wafat WR. Supratman
Di sekitar taman Mundu, berjarak lebih kurang 500 meter terdapat museum rumah wafat WR. Supratman. Museum rumah wafat Wr. supratman merupakan rumah dimana komponis pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya meninggal. Dan di jadikan museum. Letaknya Ditengah-tengah pemukiman penduduk , tepatnya di jalan mangga no. 21 surabaya.

Tempat Wisata Lainnya

1. Hutan Mangrove Wonorejo
Jauh dari keramaian kota, Hutan Mangrove Wonorejo adalah tempat yang cocok untuk menikmati ketenangan alam. Berlokasi dekat dengan Bandara Juanda Surabaya, Hutan Mangrove Wonorejo menawarkan keindahan alam yang alami. Di Hutan Mangrove Wonorejo terdapat jembatan bambu di atas air dan menembus hijaunya Hutan Mangrove Wonorejo. Alternatif lain adalah menikmati Wisata Hutan Mangrove Wonorejo dengan menggunakan perahu.

2. Jembatan Suramadu
Jembatan di atas perairan selat Madura ini menghubungkan Surabaya dan Madura. Dengan panjang hampir mencapai 5,500 meter, Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang di Indonesia. Dibangun dengan tujuan awal mempercepat pembangunan Madura, sekarang ini Jembatan Suramadu telah menjadi ikon sekaligus tempat wisata di Surabaya yang sangat terkenal.

3. Kebun Binatang Surabaya
Berlokasi di pusat kota, tepatnya di Jalan Setail. Dahulu, Kebun Binatang Surabaya adalah kebun binatang terlengkap di Asia Tenggara.

4. Pantai Kenjeran
Pantai Kenjeran adalah tempat wisata di Surabaya yang terkenal bagi keluarga yang ingin menikmati suasana pantai. Selain menikmati suasana Pantai Kenjeran, pengunjung juga dapat memancing, membeli ikan, dan menaiki perahu.

5. Monumen Kapal Selam
Terletak di Jalan Pemuda, Monumen Kapal Selam adalah wujud asli dari KRI Pasopati 410, salah satu kapal selam TNI Angkatan Laut dari satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur. KRI Pasopati termasuk jenis SS type Whisky Class dibuat di Vladi Rusia pada tahun 1952, berperan aktif dalam menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut antara lain dalam operasi Trikora.

Kuliner Khas

1. Semanggi Surabaya
Semanggi atau Pecel Semanggi adalah sejenis makanan khas Jawa Timur, dibuat dari daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal pedas yang nikmat. Semanggi juga dapat dihidangkan dengan kecambah, kangkung, kerupuk uli yang terbuat dari beras, serta bumbu yang terbuat dari ketela rambat. Saus atau bumbu yang digunakan dalam makanan semanggi memiliki bahan baku serta rasa yang berbeda.

2. Lontong Balap
Lontong balap adalah makanan khas Indonesia yang merupakan ciri khas kota Surabaya di Jawa Timur. Makanan ini terdiri dari lontong, taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris dan di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan dipencet ini bentuk lentho asli lontong balap, berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang), kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang.

3. Rujak Cingur
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti “mulut”, hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang.

Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.

4. Sate Klopo
Ternyata Sate Klopo adalah sate daging (sapi atau ayam) yang dibalut dengan parutan kelapa, baru dibakar diatas bara api. Dagingnya empuk tanda pengolahannya yang mumpuni. Dan yang bikin beda tentu kelapanya, perkawinan antara aroma daging dengan parutan kelapa ini ternyata menambahkan sensasi gurih yang tidak ditemui di gagrak sate jenis yang lain. Belum lagi guyuran bumbu kacang yang manis plus nasi pulen hangat dengan taburan serundeng diatasnya menjadikan satu porsi Sate Klopo ini layak mendapat acungan jempol.

5. Rawon
Rawon atau sering juga disebut nasi rawon karena penyajiannya selalu bersama nasi dan pelengkap lain, adalah sebuahmenu masakan yang berupa sup daging dengan bumbu yang sangat khas karena adanya penggunaan buah kluwek dalam membuatnya. Rawon sendiri meskipun sangat dikenal sebagai menu makanan khas Jawa Timur (seperti Surabaya). (dwi/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
26o
Kurs