Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/3/2015) dibuka melemah sebesar 7,50 poin atau 0,14 persen menjadi 5.437,13.
Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 1,89 poin (0,20 persen) ke level 944,65.
“Bursa saham Indonesia masih dibayangi oleh kekhawatiran pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level psikologis Rp13.000 per dolar AS. Melemahnya rupiah seiring membaiknya perekonomian AS, hal itu terlihat dari mulai meningkatkan pertambahan jumlah tenaga kerja,” kata Alfiansyah Head of Research Valbury Asia Securities di Jakarta, Selasa (10/3/2015) seperti dilansir Antara.
Ia mengemukakan bahwa jumlah penambahan pekerja AS di luar sektor pertanian mencapai sekitar 295.000 pekerja, itu melebihi estimasi analis sebanyak 240 ribu pekerja. Tingkat pengangguran AS juga turun ke 5,5 persen di bulan Februari dari 5,7 persen pada bulan sebelumnya.
“Data ekonomi AS yang melebihi estimasi analis telah mendorong spekulasi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada Juni mendatang. AS dinilai sebagai tempat yang lebih baik, dibanding negara maju lainnya,” katanya.
Guntur Tri Haryanto Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menambahkan bahwa ekspektasi bank sentral AS akan menaikan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan akan memicu aset dalam bentuk dolar AS menjadi lebih menarik bagi investor sehingga dapat mendorong dana investasi di negara berisiko berpindah, salah satunya di pasar saham.
Kendati demikian, menurut dia, sentimen the Fed itu hanya bersifat sementara, setelah the Fed melakukan kebijakannya maka pelaku pasar akan melakukan perhitungan ulang investasinya. Investor akan kembali melihat fundamental negara-negara berkembang yang dinilai mencatatkan pertumbuhan.
“Ekspektasi Indonesia yang masih tumbuh pada tahun ini akan menjadi tujuan investasi bagi investor, yang pada gilirannya akan kembali mendorong IHSG menguat,” katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 49,34 poin (0,20 persen) ke 24.073,71, indeks Bursa Nikkei naik 71,94 poin (0,38 persen) ke 18.863,07, dan Straits Times menguat 5,82 poin (0,18 persen) ke posisi 3.411,50. (ant/dwi)