Perkembangan anak-anak selalu menjadi pusat perhatian orang tua. Demikian juga dengan anak berkebutuhan khusus (ABK), mereka ini justru butuh perlakuan khusus dalam rangka tumbuh kembang sekaligus untuk pendidikan bagi bekal masa depannya. Shadow Teacher diharapkan mampu memahami anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.
“Orang tua atau pengasuh tidak bisa langsung menilai seorang anak menderita Autisme AD/HD. Butuh observasi untuk menentukan itu. Karena observasi menjadi bagian penting untuk penanganan selanjutnya. Dan Shadow teacher punya peran penting disitu,” ujar Maria Theodora Asri, S.Psi., pemerhati pedidikan anak berkebutuhan khusus.
Diagnostik Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (AD/HD), Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder (DSM-IV) untuk autisme masa kanak, Dyspraxia hingga ragam terapi yang dapat diterapkan pada ABK, ditegaskan Maria tidak dapat secara langsung dipastikan pada anak-anak. Butuh observasi lebih lanjut.
Pada kesempatan itu, Maria juga menampilkan sejumlah alat-alat peraga yang dapat membantu ABK dalam melakukan terapinya. Untuk terapi Sensory Integration misalnya yaitu pendekatan dalam menilai dan melakukan terapi pada anak-anak yang menunjukkan kesulitan belajar atau masalah perilaku, menjelaskan proses biologis pada otak untuk mengolah berbagai informasi sensorik, dan mempergunakannya dengan baik.
Maria mencontohkan terapinya dengan menyediakan alat menjahit sederhana dan meronce yang dapat dipakai untuk anak-anak ABK sehingga ABK dapat belajar untuk fokus, melatih motoriknya dan belajar berhitung. “Shadow Teacher pada akhirnya nanti dapat membuat ABK menjadi memiliki respon yang bagus. Dan ABK itu sendiri hilang,” tambah Maria.
Sementara itu, Eli Prasetyo, M.Psi., Psi sebagai pembicara kedua menyampaikan sejumlah prasyarat yang dibutuhkan bagi pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus, fungsinya, termasuk kriteria Individual Education Program (IEP) hingga sistem evaluasi IEP. Perlu diketahui IEP adalah layanan khusus yang didesain guna memenuhi kebutuhan pendidikan yang unik pada anak-anak yang berkebutuhan khusus.
“Terdapat sejumlah kriteria penting bagi pendamping ABK yangmutlak harus dipenuhi. Kriteria itu diantaranya adalah: memiliki rasa empati, menghormati, tulus dan hangat, memiliki pengetahuan tentang ABK dan juga tentunya dapat dipercaya. Ini penting dimiliki agar ABK sendiri dapat berkembang dan memiliki pengalaman bagi bekal hidupnya,” pungkas Eli Prasetyo.
Maria Theodora Asri, S.Psi. bersama Eli Prasetyo, M.Psi., Psi, keduanya adalah pendidik dan pemerhati anak berkebutuhan khusus hadir sebagai pembicara dalam seminar yang diselenggarakan Rumah Penitipan Anak Taman Hati Pusat Layanan Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya bertajuk: How to be a Good Shadow Teacher, Senin (9/3/2015).(tok/ipg)