Sabtu, 23 November 2024

DPR Masih Lakukan Evaluasi Terkait Pengganti Wacik

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Agus Hermanto Wakil DPR mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi terkait pelantikan anggota Dewan daerah pemilihan Bali, yakni Tutik Kusuma Wardani untuk menggantikan Jero Wacik yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi.

“Kami masih terus melakukan evaluasi yang tetap mengacu pada undang-undang. Perkembangan evaluasi saat ini sudah menunjukkan progres yang cukup maju,” katanya di sela-sela kegiatan temu kader Partai Demokrat di Denpasar, Bali, Minggu (8/3/2015) seperti dilansir Antara.

Agus mengatakan, dalam mengambil kebijakan harus juga mempertimbangkan yang lainnya. Mereka (Jero Wacik) belum mempunyai kekuatan hukum tetap.

“Kita masih menunggu kekuatan hukum tetap atau inkrach. Selama belum ada keputusan tetap, maka kita hanya bisa melakukan evaluasi dari berbagai sudut pandang,” katanya.

Ia mengatakan kebijakan dalam memutuskan sesuatu dalam ranah hukum memang memerlukan proses yang cukup panjang.

“Tidak bisa serta merta jika seseorang diduga kasus korupsi langsung melakukan perggantian, karena perlu evaluasi dan kebijakan tersebut,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.

Dengan adanya kasus seperti itu, kata dia, pasti ada yang dirugikan baik partai politik maupun daerah yang diwakili (Bali).

“Hal tersebut sudah diperhitungkan segala resiko yang diputuskan. Kami secara maksimal melakukan evaluasi. Mudah-mudahan secepatnya bisa dilakukan pergantian,” katanya.

Mengenai batas waktu dari keputusan itu, Agus belum berani menyebutkan kapan akan terjadi pergantian anggota Dewan dari daerah pemilihan Bali dari Partai Demokrat.

“Kami berusaha secepatnya, namun belum ditentukan waktunya. Kita tunggu saja keputusan yang terbaik,” katanya.

Di tempat terpisah, Tutik Kusuma Wardani mengaku pihaknya kapan saja siap untuk dilakukan pelantikan menjadi anggota DPR.

“Bagi saya kapan saja sudah siap. Kita menunggu keputusan dari pusat,” kata mantan Ketua Komisi II DPRD Bali periode 2009-2014 itu.

Ia berharap ada persepsi yang sama dan adil dalam konspirasi politik di Indonesia.

“Saya menduga ada permainan politik untuk melemahkan partai. Jika sudah lemah maka bisa melakukan penekanan terhadap anggota Dewan dari partai politik bersangkutan. Hal ini kami harapkan dalam berpolitik mengedepankan sikap jujur dan santun demi bangsa dan negara,” katanya. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs