Sabtu, 23 November 2024

Film Sejarah Bukan Sekadar Rekonstruksi Sejarah

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Christine Hakim tak kuat menahan emosi. Foto: Totok suarasurabaya.net

Karya film sejarah, ditegaskan Christine Hakim aktris papan atas Indonesia, bukanlah sekadar merekonstruksi sejarah semata. Bahkan lebih dari itu, karena sejatinya film sejarah itu merupakan rekonstruksi apa yang sudah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, film sejarah tidak bisa dibuat secara sembarangan.

“Ada yang terlampau penting. Yaitu bahwa film sejarah selalu merupakan sebuah rekonstruksi. Bukan sekadar rekonstruksi sejarah semata. Film sejarah itu sejatinya adalah merekonstruksi apa yang sudah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Jika demikian, maka film sejarah tidak bisa sembarangan membuatnya,” terang Christine Hakim.

Setidaknya 3 film sejarah pernah dibintangi Christine, dan yang paling spektakuler adalah ketika Christine Hakim memerankan tokoh perempuan Cut Nyak Dien pahlawan dari Aceh, yang juga bagian penting dari sejarah Aceh, serta sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

“Pendalaman serta pemahaman bagaimana sebenarnya tokoh dalam film sejarah itu mengharuskan kami semua harus membaca kembali buku sejarah,” kata Christine.

Oleh karena itu, ketika Christine dipercaya memerankan tokoh Mbok Tambeng dalam film Guru Bangsa: HOS Tjokroaminoto dengan lawan main Reza Rahardian sebagai HOS Tjokroaminoto, tidak serta merta langsung diterima. Butuh waktu sejenak untuk mngetahui siapa sebenarnya tokoh HOS Tjokroaminoto, sekaligus sosok yang diperankannya.

Alhasil, dari pendalaman dan pembacaan kembali sejarah tentang HOS Tjokroaminoto yang dilakukannya untuk memerankan lakon dalam film Guru Bangsa: HOS Tjokroaminoto, Christine Hakim saat hadir di rumah tempat tinggal HOS Tjokroaminoto di Kampung Peneleh gang VII, Surabaya, Kamis (5/3/2015) tak kuasa menahan haru dan emosinya.

Christine Hakim tak kuasa menahan air matanya, sesaat usai mengelilingi bagian dalam rumah berpagar dan berkusen pintu jendela warna senada: hijau. “Rumah ini sungguh-sungguh luar biasa. Ditempat sederhana ini, tokoh-tokoh bangsa, HOS Tjokroaminoto, Ir Soekarno, bahkan tokoh komunis Indonesia pernah tinggal. Maaf, saya emosional sekali,” ujar Christine Hakim sembari mengusap air matanya.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs