“September ceria… September ceria… milik kita bersama…”
Lagu itu sudah lama dikenal lewat suara penyanyi pertamanya, Vina Panduwinata, saat dia sedang top-topnya. September Ceria hampir selalu dinyanyikan orang saat itu, terutama bagi pasangan muda yang kasmaran.
Namun, James F Sundakh, penciptanya, mempunyai cerita tersendiri tentang lagu itu.
“Seluruh dunia merasakan perubahan pada bulan September. Negara yang empat musim, biasanya pada bulan September masuk ke musim gugur, kemudian yang di bagian selatan musim semi, dan negara tropis seperti kita biasanya akan masuk musim hujan,” kata Sundakh saat peluncuran album kompilasi, Senin (2/3/2015).
Bagi Sundakh, cuaca yang berubah menjadi lebih sejuk itu sangat menyenangkan, terutama untuk menciptakan lagu. “Kalau bikin lagu pada bulan itu, terasa tidak capek. Sama kaya haus langsung minum,” katanya seperti dilansir Antara.
Sundakh menilai momentum September Ceria itu meluncur ke publik juga sangat prima. Lagu September Ceria sangat populer karena penyanyi, pencipta lagu, dan produsernya tepat, plus waktunya tepat.
“Kami juga sama-sama lahir pada bulan September. Saya lahir September, Vina juga September dan Addie MS lahir dan menikah pada bulan September,” katanya.
Proses rekaman, kenang dia, juga tergolong cepat. Lagu September Ceria, kata dia, salah satu karya terbaiknya.
Sundah merupakan pencipta lagu ternama di Tanah Air. Karya-karyanya menjadi hits, di antaranya Lilin-Lilin Kecil, September Ceria, Amburadul, hingga Ironi. Lagu-lagu dia telah berkelas klasik di khasanah lagu pop nasional.
Majalah musik Rolling Stones Indonesia menobatkan lagu Lilin-lilin Kecil sebagai salah satu lagu berbahasa Indonesia terbaik sepanjang masa. (ant/iss/ipg)