Minggu, 24 November 2024

Risma Bocorkan Kunci Sukses di Balik Penghargaan WEA di Singapura

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya saat memberikan pidato usai menerima penghargaan Women Empowerment Award (WEA) dari salah satu media Cina yang berbasis di Singapura bernama Her Times, Senin (22/07/2019). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menerima penghargaan Women Empowerment Award (WEA) dari salah satu media Cina yang berbasis di Singapura bernama Her Times, Senin (22/07/2019). Penghargaan yang diserahkan di Grand Ballroom, Mandarin Orchard, Hotel Singapura itu diberikan karena Wali Kota Risma dinilai berhasil dalam upaya pemberdayaan perempuan di Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengungkapkan rasa terima kasih dan bangga atas penghargaan international yang diberikan kepadanya, Women Empowerment Award (WEA) dari Majalah Her Times yang ada di Singapura. Tidak lupa ucapan terima kasih untuk Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia di Singapura bersama juri yang sudah memilihnya menjadi bagian dari penerima penghargaan tersebut.

“Saya dengan tulus berterima kasih atas penghargaan ini, sebuah kehormatan berada di antara semua perempuan yang mengagumkan malam ini,” tutur Wali Kota Risma seusai menerima penghargaan.

Wali Kota Risma menjelaskan, sebagai wali kota perempuan pertama di kota besar seperti Surabaya ini, benar-benar memahami bahwa memimpin dengan hati dan kasih sayang akan memiliki perbedaan tersendiri. Pemberdayaan perempuan ini, merupakan salah satu inti dari pengembangan program di Surabaya dengan memfasilitasi para perempuan itu untuk berwirausaha.

“Tujuan inti saya salah satunya adalah pemberdayaan perempuan. Wanita mempunyai peran inti di Surabaya, bukan hanya di kota pemerintahan. Namun beberapa pengendalian diantaranya, lingkungan, kampanye kesehatan, dan program kesejahteraan keluarga,” lanjutnya seperti dalam edaran pers Pemerintah Kota Surabaya.

Menurut Wali Kota Risma, salah satu program kesejahteraan keluarga yang dijalankan di Kota Surabaya adalah Pahlawan Eknomi yang berasal dari ibu rumah tangga. Mereka belajar bagaimana mengolah makanan dan minuman, kerajinan tangan (handycraft). Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana mengemas dan memasarkan dengan era saat ini. Dari program tersebut, menurutnya mampu menekan angka kemiskinan di Kota Surabaya.

“Tahun 2010 angka kemiskinan di Kota Surabaya mencapai 35 persen. Saat ini hanya 5 persen,” imbuhnya.

Sebelum acara dimulai, Wali Kota Risma disambut oleh para tamu undangan dari Singapura. Satu per satu tamu undangan meminta foto bersama terlebih dahulu. Beberapa media Singapura juga melakukan wawancara dengan Wali Kota Risma terkait keberhasilannya dalam membangun Kota Surabaya.

Dari 12 penerima penghargaan, tujuh diantaranya adalah Warga Negara Indonesia dari latar belakang yang berbeda-beda. Tujuh perempuan hebat itu adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Puan Maharani Nakshatra Kusyala, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Indonesia. Yenny Wahid, Aktivis Sosial dan Politik. Dewi Fortuna Anwar, Profesor Riset di Pusat Penelitian untuk Studi Politik-Institut Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Selain itu, Rina Ciputra, Commissioner dari PT Ciputra Development Tbk. Carmelita Hartoto Hardikusumo, President Direktur PT Andhika Lines. Dan terakhir, Anak Agung Ayu Manik Mulyaheni, Co-founder Citra Kartini Indonesia Foundation (CIRI).

Sementara penerima penghargaan dari luar warga Indonesia adalah Michelle Cheo Hui Ning, CEO dan Eksekutif Direktur dari Mewah Grup. Kemudian Gan See Khem,Ketua Eksekutif dan Direktur Pelaksana Health Management International Ltd. Tan Hooi Ling Co Founder Grab. Fiona Chaw Jaw Shing CEO dari AIMCO Grup. Yeo Yann Yann, aktris yang berbasis di Singapura, Pemenang Golden Horse Award. (iss/ipg)

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs