Sabtu, 23 November 2024

Satu Keluarga Terkena Sabetan Celurit, Satu Tewas

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Satu keluarga pemilik sebuah kontrakan di Jemur Wonosari gang Lebar 118 Surabaya jadi korban pengeroyokan, Rabu (25/2/2015) sekitar pukul 19.55 WIB. Satu di antara tiga korban meninggal dunia terkena sabetan celurit.

AKP Arif Suharto Kanit Reskrim Polsek Wonocolo pada Radio Suara Surabaya mengatakan, korban meninggal dunia atas nama Timbul (60). Sedangkan dua korban lainnya Didik Harianto (27) mengalami luka di perut dan leher pundak kiri serta Novel (16) mengalami luka di kepala bagian belakang.

“Kedua korban yang mengalami luka berat harus menjalani operasi di RSU dr. Soetomo Surabaya. Korban atas nama Didik sudah menjalani operasi semalam sedangkan Novel baru akan menjalani operasi,” kata AKP Arif pada suarasurabaya.net.

Kronologi pengeroyokan ini, lanjut dia, awalnya tersangka sekitar 3-4 orang ini mendatangi rumah Didik dan langsung menyabetkan celuritnya. Didik terluka parah dan berlari ke luar rumah sambil berteriak minta tolong. Sampai akhirnya Pak Timbul (ayah Didik—red) keluar rumah mendengar teriakan anaknya. Nahas, pelaku malah menyabetkan celuritnya juga ke Timbul hingga seluruh tubuhnya berlumuran darah.

“Timbul sempat pulang ke rumah meminta tolong dengan badan berlumuran darah. Istrinya yang tahu langsung berteriak hingga anaknya yang bernama Novel ikut keluar rumah dan menjadi sasaran sabetan celurit pelaku,” ujar dia.

Kata AKP Arif, polisi sudah melakukan olah TKP di lokasi dan sekarang pelaku dalam proses pengejaran.” Mudah-mudahan pelaku secepatnya dapat ditangkap. Tim gabungan Polsek dan Polrestabes Surabaya sekarang bekerjasama melakukan penyelidikan kasus ini. (dwi/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs